Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi Ini Gunung Lokon Meletus Dua Kali

Kompas.com - 13/09/2011, 09:45 WIB

MANADO, KOMPAS.com — Sempat istirahat meletus pada Senin (12/9/2011), Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus lagi, Selasa (13/9/2011) pagi, pukul 06.06 dan 09.18 WITA.

”Letusannya kami kategorikan kecil. Memang ketinggian debu tidak bisa kami perkirakan karena di kawah Tompaluan Gunung Lokon tertutup kabut,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina di Tomohon, Selasa.

Mengacu pada data seismik sekitar pukul 00.00-06.00 WITA sebelum letusan, kata Farid, terjadi satu kali gempa vulkanik jauh, empat kali gempa vulkanik dangkal, dan empat kali gempa embusan. Tremor yang terekam juga masih terjadi terus-menerus dengan amplitudo 0,3-3 milimeter, dominan satu milimeter. ”Tapi bukan berarti Gunung Lokon telah berhenti beraktivitas,” katanya.

Dia memprediksi, Gunung Lokon sementara membentuk kubah lava. Hal ini bisa tergambar dari tremor yang masih terus terekam dan gempa vulkanik dangkal yang masih terjadi.

”Setelah ada cukup energi, baru ada letusan. Tapi kami tak bisa memprediksi apakah akan terjadi letusan besar setelah ini atau tidak,” tuturnya.

Dia menjelaskan perilaku Gunung Lokon sebelum meletus hebat 24 Oktober 1991. Tipe letusannya terjadi seperti pasca-letusan 14 Juli 2011. ”Letusan-letusan kecil terjadi selama beberapa bulan. Setelah itu terbentuk kubah lava dan nanti dikeluarkan setelah tersedia energi cukup kuat,” papar Farid.

Ia menuturkan, hingga saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status Gunung Lokon Siaga level III. ”Radius bahaya 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan. Kami berharap tidak ada aktivitas di radius bahaya ini karena masih berpotensi terjadinya letusan,” ucapnya.

Data seismik Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Senin (12/9/2011), pukul 18.00-24.00 WITA, terjadi satu kali gempa vulkanik jauh, empat kali gempa vulkanik dangkal, dan empat kali gempa embusan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com