Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narkoba Diduga Picu Rusuh Rutan Pakjo

Kompas.com - 05/09/2011, 09:14 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dua narapidana (napi) ditemukan tewas di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IA Palembang atau Rutan Pakjo, Sumatera Selatan, Minggu (4/9) petang, karena diduga menjadi korban pengeroyokan oleh napi lain.

"Saya belum mau berkomentar banyak terkait kerusuhan antarnapi tersebut, nanti saja akan saya jelaskan secara resmi," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Dikdik Mulyana Arief Mansyur, Senin (5/9/2011).

Informasi dari sejumlah sumber di Palembang menjelaskan keributan antarkelompok napi di Rutan Pakjo itu diketahui terjadi sejak Minggu (4/9/2011) pukul 16.00 WIB.

Dua napi di sana yang tewas mengenaskan terjadi setelah dikeroyok puluhan napi lain dalam keributan tersebut.

Kedua napi yang meninggal itu merupakan penghuni blok 2 Rutan Pakjo, yaitu Rusdi alias Lebek (30), napi kasus kriminal, warga Jalan PSI Lautan, Kelurahan 36 Ilir, Palembang, dan Syaiful alias Ipung (30), napi kasus narkoba, warga Jalan PSI Lautan, Lorong Beriang, Kelurahan 36 Ilir, Palembang.

Dari tubuh Rusdi alias Lebek ditemukan beberapa liang luka tusuk pada kedua paha dan kaki, tangan, pundak kiri dan kepala yang mengalami luka bacok serta luka sayatan di dadanya. Rusdi yang tubuhnya dipenuhi tato bercorak naga dan batik itu diketahui meninggal dunia di lokasi kejadian atau di dalam Rutan Pakjo.

Sementara Syaiful alias Ipung juga meninggal dunia setelah sempat dirawat di RS Islam Siti Khadijah Palembang dengan kondisi mengalami luka tusuk dua liang di paha kiri, satu liang di paha kanan dan di kepala.

Jenazah kedua korban sempat dilarikan ke kamar mayat RSI Siti Khadijah, sebelum dibawa pulang keluarganya ke rumah duka untuk dikebumikan.

Namun, belum diketahui pasti penyebab bentrokan antarnapi itu. Informasi yang beredar juga masih simpang siur, ada yang menduga masalah jual beli narkoba di rutan tersebut, namun ada pula dugaan keributan terjadi karena masalah lain.

Bahkan diperoleh informasi bahwa sebelum keributan itu, sekitar pukul 16.00 WIB, sempat tiga kali terjadi kerusuhan di Rutan Pakjo yang dimulai dari pukul 14.00 WIB.

Secara terpisah, Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Agus Sulistiyono MSi, mengatakan pihaknya belum mengetahui penyebab kerusuhan yang terjadi di Rutan Pakjo tersebut.  "Kami masih melakukan penyelidikan penyebab kerusuhan itu," kata dia.

Menurut Agus, korban napi yang tewas dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Selain dua korban meninggal dunia, ada dua tahanan lainnya juga mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.

Keributan terjadi antara tahanan blok narkoba dengan tahanan blok kriminal umum yang letak bloknya berseberangan. Menurut dia, pihak Polresta Palembang hanya dimintai pihak Rutan Pakjo untuk membantu mengatasi kerusuhan tersebut.

Dia membenarkan, memang kedua korban yang meninggal itu mengalami luka tusuk. "Barang bukti masih dalam penyelidikan dan sampai kini masih kita periksa dan kita selidiki," kata Agus pula.

Agus menambahkan, dalam kerusuhan sebanyak tiga kali itu, para tahanan diketahui saling lempar batu. Dia menegaskan, situasi di rutan itu sudah bisa dikendalikan, dan untuk membantu pihak Rutan melakukan pengamanan, sudah disiagakan 100 personel kepolisian.

"Semuanya dilakukan untuk mencegah terjadi kerusuhan susulan," kata dia lagi.

Pasca-keributan itu, ratusan personel polisi dan TNI langsung disiagakan, bahkan dari kepolisian diturunkan personel dari Satbrimob Polda Sumsel, Sat Sabhara Polresta Palembang dan Satreskrim Polresta Palembang berseragam lengkap.

Di dalam rutan itu, personel polisi dan TNI yang mendukung sipir rutan tersebut untuk melakukan penyisiran ke tempat para napi atau tahanan yang diduga masih bersembunyi di luar kamar atau luar blok mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com