Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tremor Lokon Meningkat, Warga Tak Perlu Panik

Kompas.com - 02/09/2011, 16:29 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Jawa Barat, mengimbau warga tak panik meski amplitudo tremor Gunung Lokon di Sulawesi Utara mengalami peningkatan.

"Peningkatan tremor ada indikasi terjadinya embusan yang agak besar. Bukan letusan," kata Kepala Bidang Mitigasi dan Gerakan Tanah PVMBG Bandung, Gede Swantika di Tomohon, Jumat (2/9/2011).

Dikatakannya, letusan akan terjadi bila frekuensi gempa vulkanik terus menampakkan peningkatan thingga puluhan kali dalam sehari.

"Gempa vulkanik yang terekam sekarang terus menurun. Sehari bahkan hanya dua atau tiga kali. Frekuensi ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan gempa vulkanik yang terjadi sebelum terjadi letusan Minggu (28/8/2011)," katanya.

Dengan menurunnya aktivitas Gunung Lokon ini, dia berharap warga tetap siaga dan tak perlu panik. Meski ada peningkatan tremor.  "Tetap bekerja seperti biasa. Tak perlu panik. Dan terpenting tetap mematuhi radius bahaya Gunung Lokon 2,5 kilometer dari bibir kawah," katanya.

Sementara itu, staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Warno, menjelaskan, amplitudo tremor sempat menyentuh 25 milimeter.

Sejak pukul 00.00-04.12 WITA, amplitudo tremor 1,5-16 milimeter, dominan 6 milimeter. Sampai pukul 05.40 WITA amplitudo gempa yang terekam 3-17 milimeter, dominan 6 milimeter.

Hingga pukul 08.24 WITA, amplitudo tremor 5-24 milimeter, dominan 15 milimeter. Pada pukul 10.18 WITA amplitudo terekam 8-25 milimeter, dominan 10 milimeter. Hingga pukul 12.00 amplitudo terekam 5-18 milimeter, dominan 7 milimeter.

"Hal ini juga mengartikan ada pergerakan magma yang naik, mengisi ruang-ruang dan bisa saja membentuk sumbatan," jelasnya.

Gunung Lokon kembali meletus Minggu (28/8/2011) setelah didahului gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal hingga puluhan kali. Pascaletusan, aktivitas vulkaniknya terus menurun dan diperkirakan sementara menuju fase normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com