Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah Manggis, dari Leuwiliang ke China

Kompas.com - 13/08/2011, 03:17 WIB

”Kebetulan di kampung itu ada koperasi guru yang dikelola Yayasan Jamaah Al Ihsan. Saya lalu meminta koperasi itu berubah bentuk menjadi bina usaha dan membantu petani,” tutur Nanang.

Yayasan itu mengelola TK dan SMP Al Ihsan. Koperasi didirikan dengan modal awal dari 20 guru yang mengajar di sekolah itu, masing-masing berinvestasi Rp 100.000. Nanang relatif tak mengalami kesulitan untuk meyakinkan pengurus agar menjadikan koperasi tersebut sebagai koperasi bina usaha dan membantu petani manggis.

”Beberapa kali kami menjual manggis ke pedagang Tasik. Manggis kami diikutkan dengan manggis dari Tasikmalaya yang ternyata diekspor. Kami biasanya mengantar manggis ke Kecamatan Ciawi karena memudahkan mereka yang datang dari Tasik,” katanya.

Ekspor ke China

Petani yang bergabung dalam koperasi itu terus bertambah hingga berjumlah 50 orang dengan luas lahan sekitar 48,5 hektar. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, Zairin, menilai, hal itu tak lepas dari peran Nanang.

Menurut dia, Nanang pula yang merintis ekspor manggis di kampung itu. Selain ke China, manggis Cengal juga diekspor ke Timur Tengah dan kini tengah penjajakan untuk ekspor ke Australia.

”Kami ekspor pertama kali musim panen 2007. Tidak secara langsung, tetapi lewat eksportir PT Agung Mustika Selaras (AMS),” cerita Nanang.

Perkenalannya dengan PT Agung Mustika dimulai tahun 2003 ketika perwakilan manajemen PT AMS datang ke Desa Karacak. Namun, Nanang baru serius menghubungi PT AMS setelah ia mengikuti Horticulture Partnership Support Program, Indonesia-Netherlands Association tahun 2007. Lembaga itu menjanjikan dana hibah petani lokal, tetapi mereka harus bermitra dengan eksportir.

”Awalnya PT AMS meminta contoh. Saya bawakan 75 kilogram manggis dari kebun dan mereka mau menerima produk itu,” tuturnya.

Maka, pada musim panen akhir 2007 dan awal 2008, Nanang dan petani di Kampung Cengal pun mengekspor 3,6 ton manggis ke China lewat PT AMS. Musim panen tahun berikutnya, mereka meningkatkan ekspor menjadi 43 ton. Sebagian manggis itu bahkan berasal dari daerah tetangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com