Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rejeki Ramadhan Penjual Beduk...

Kompas.com - 03/08/2011, 13:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Terik panas matahari tidak membuat Syahrial (68) berhenti mengerik kulit kambing yang telah menutup drum biru ukuran besar di hadapannya.

Sesekali, dia mengumpulkan bulu yang telah terlepas dari kulit tersebut dan membuangnya ke tanah. Tepat di sebelah Syahrial, Iding (55) sibuk membentuk plat besi menjadi lingkaran untuk nantinya menjadi ring yang mengencangkan kulit kambing pada beduk.

"Proses bikinnya sih lumayan banyak. Pertama kita harus mengeringkan kulit kambing, kemudian melubangi bagian atas dan bawa drum, lalu membuat ring dari besi, mengerik kulit kambing, hingga kemudian menjemur," kata Syahrial, saat ditemui di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (3/8/2011).

Proses itu, menurut Syahrial bisa memakan waktu 2 hingga 3 jam. Namun, jika ring dan drum sudah dilubangi, maka waktu memasang kulit, mengerik, hingga menjemur, hanya butuh waktu 1 jam.

Bahan utama drum didapatkan mereka dari pedagang di kawasan Jembatan Lima, Jakarta Barat. Untuk kulit kambing sebagaian mereka peroleh dari ternak sendiri, sisanya mereka membeli pada pedagang lain. "Kalo beli sama pedagang lain, jumlah kulit kambing gak cukup, dan target produksi beduk gak akan kekejar," kata Iding menjelaskan.

Tahun lalu mereka bisa membuat 90 beduk ukuran besar, dan lebih dari seratus beduk ukuran kecil. Tahun ini mereka menargetkan untuk membuat 200 beduk. "Alhamdulillah, kemarin sudah ada 45 beduk yang terjual, salah satu pembelinya orang perusahaan, beli 30 beduk sekaligus," kata Syahrial.

Untuk beduk ukuran kecil mereka mematok harga Rp 150.000, dan Rp 250.000 hingga Rp 500.000 untuk yang tanggung dan besar. "Itu sih harga yang kita taruh, tapi pada praktiknya ada banyak yang nawar. Kadang kalo pembelinya dari masjid sekitar, kita bisa turunin harga beduknya," kata Syahrial lagi.

Panas matahari kian terik, namun menurut Syahrial, kondisi tersebut sangat membantu untuk menghasilkan beduk dengan suara yang bagus. "Biar panas-panas dan mulut kering karena puasa, gak masalah. yang penting bisa ada yang dikerjakan daripada bengong di rumah," kata Syahrial sambil kembali mengerik kulit kambing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com