Agung Laksono mengatakan, pemerintah pusat akan terus membantu masyarakat yang mengalami bencana sampai situasi normal. Ia telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial mengenai logistik bagi korban bencana dengan bantuan beras 100 ton yang dapat diambil dari gudang Dolog.
Selain bantuan beras dan uang, menurut Agung, pemerintah pusat juga membangun infrastruktur yang rusak akibat bencana. ”Silakan buat laporan penanggulangan bencana kepada kami, dan berapa banyak dana yang dibutuhkan,” ujarnya.
Mengenai keberadaan pengungsi di sekolah, Agung berpendapat, pemerintah daerah perlu mencari solusi secepatnya serta menentukan tempat yang layak untuk menampung pengungsi agar tak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Dengan demikian, proses belajar tetap berjalan sesuai jadwal dan para pengungsi pun tetap bertahan di lokasi yang aman.
Farid Ruskanda, petugas Pos Pengamat Gunung Api Lokon dan Mahawu, mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Lokon mulai mereda. Namun, di puncak kawah Tompaluan masih mengeluarkan material abu tipis dan asap putih pada Sabtu pukul 14.50.
Penurunan drastis aktivitas vulkanik ditandai dengan berkurangnya gempa vulkanik dan gerakan magma di perut gunung. Sepanjang Sabtu pagi hingga siang hari hanya terekam dua kali gempa vulkanik.
Menurut Farid, penurunan itu tak berarti ancaman Gunung Lokon berakhir. Gerakan vulkanik gunung tersebut sulit diprediksi, bahkan sewaktu-waktu berpeluang menimbulkan erupsi.
”Karena itu, kami masih memberi status awas,” kata Farid.