Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Semakin Kewalahan

Kompas.com - 09/07/2011, 03:18 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Sebagian petani di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, semakin kewalahan menghadapi serangan hama wereng dan tikus. Berbagai cara sudah dilakukan, tetapi serangan tetap mengganas.

Ngatimin (62), petani di Desa Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jumat (8/7), mengungkapkan, padi yang baru ditanam sebulan lalu sudah terserang hama wereng. Sebagian tanaman padi terlihat menguning dan kerdil.

”Saya sudah semprot dengan insektisida, tetapi tidak mempan juga. Akhirnya saya pisahkan batang padi yang belum terserang dari batang padi yang sudah terserang wereng,” ujar Ngatimin.

Petani lain di desa yang sama, Komari (80), memasang kawat di sekeliling sawahnya. Kawat dialiri listrik dengan harapan tikus-tikus yang mendatangi sawahnya tersetrum dan mati. ”Mudah-mudahan ini bisa berhasil. Sudah capai saya. Makin lama, hama semakin ganas,” tutur Komari.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Semarang Urip Triyogo mengatakan, pihaknya membantu insektisida bagi petani. Memasuki musim kemarau, hama wereng tidak seganas tahun lalu.

Terus dicegah

Di Jombang, Jawa Timur, serangan hama wereng selama April-Juni 2011 telah merusak tanaman padi seluas 477 hektar. ”Kami terus melakukan pengamatan dan mengajak petani untuk melakukan gerakan pengendalian hama secara bersama-sama,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Jombang M Roni.

Sementara itu, untuk mengantisipasi agar penghasilan petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak terlalu merosot akibat hama wereng yang menimpa tanaman padi, sebagian petani mulai memilih menanam tembakau. Apalagi didukung keadaan iklim yang relatif lebih baik, yakni musim kemarau, tetapi tersedia air meski harus bergilir.

Petani memanfaatkan peluang tersebut karena gudang atau perusahaan rokok mulai kekurangan tembakau sesuai kebutuhan dan kualitas yang diharapkan. Hal ini diungkapkan kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember Totok Harijanto dan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Kasturi-voor oogst) Abdurrahman kepada Kompas di Jember, Jumat (8/7). (TIF/SIR/UTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com