Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ito Pernah ke KPK Bahas Kasus Alkes

Kompas.com - 04/07/2011, 21:39 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Ito Sumardi pernah mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bertemu dengan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja dan tim penyidik. Kedatangan Ito, menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, guna berkoordinasi terkait penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) penanggulangan flu burung di Kementerian Kesehatan.

"Saya kurang tahu persis kapan. Memang benar membahas tentang beberapa kasus yang ditangani kepolisian yang berkaitan dengan KPK. Jadi memang ada pertemuan itu," kata Johan, Senin (4/7/2011) di Jakarta.

Dalam kasus pengadaan alkes itu, M Nazaruddin juga disebut-sebut terlibat. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu disebut pernah menjadi pemegang saham pada perusahaan yang diduga terlibat proyek pengadaan itu.

Menurut Johan, tidak ada yang istimewa dari kedatangan Ito menemui Ade dan tim penyidik saat itu. Pertemuan Ito dan tim penyidik KPK tersebut hanya sebatas supervisi dan koordinasi. "Kalau soal datang ke KPK kan bisa koordinasi. Bukan hal baru kan. Artinya, KPK juga sering ke Polri, kita kan punya supervisi," kata Johan.

Terkait penanganan kasus dugaan korupsi alkes, Johan menjelaskan bahwa KPK dan Polri sama-sama tengah menelusuri kasus itu. "KPK memang mendapat data dari pengaduan masyarakat tentang alkes. Kepolisian juga memang sedang melakukan proses penyelidikan waktu itu. Pihak kepolisian sudah memproses lebih jauh waktu itu," ungkap Johan.

Atas dasar itulah, KPK dan Polri saling mendukung dalam kasus ini dengan saling berbagi data. "Kalau ada datanya bisa di-share, kita sharing. Ini fungsi supervisi dan tidak hanya satu kasus yang dibahas," ujarnya.

Nama Ito Sumardi ikut terseret dalam pusaran kasus yang diduga melibatkan Nazaruddin. Pemberitaan majalah Tempo menyebutkan, penyidik KPK menemukan data yang menunjukkan adanya aliran dana senilai 50.000 dollar AS dari Nazaruddin ke Ito. Temuan tersebut merupakan hasil penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK di kantor Nazaruddin di Tower Permai, Mampang Prapatan, Jakarta. Ada pula bukti kuitansi dua kali pengeluaran uang untuk Bareskrim Polri masing-masing senilai 75.000 dollar AS dan 25.000 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com