Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapas Kerobokan Rugi Hampir Rp 3 Miliar

Kompas.com - 29/06/2011, 15:49 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Setelah selesai menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali, Sabtu (25/6/2011) lalu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM mengklaim angkanya mencapai Rp 2,98 miliar. Besarnya kerugian karena hampir seluruh bangunan dan fasilitas di dalam lapas rusak parah.

Sebanyak 18 unit sarana dan prasarana lapas yang mengalami kerusakan berat adalah enam wisma, kantor operasional, mushola, perangkat komputer, CCTV, kantin, dan fasilitas penunjang lainnya. "Angka Rp 2,9 miliar tersebut diperoleh dari penghitungan yang dilakukan konsultan. Kerusakan memang hampir semua parah. Wisma ada enam, kantor-kantor, kaca, aula, televisi, CCTV, kulkas, semuanya ada 18 unit,” ujar Kepala Lapas Kerobokan, Bali, Siswanto kepada wartawan di Lapas Kerobokan, Rabu (29/06/2011) siang tadi.

Selain Kepala Lapas Kerobokan, pada Rabu siang tadi Kepala Kanwil Kemhuk dan HAM Bali bersama Badan Narkotika Nasional yang didampingi Badan Narkotika Provinsi Bali juga datang untuk memeriksa kerusakan. Laporan kerugian ini akan segera disampaikan kepada Kemhuk dan HAM pusat. Tentang siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan ini, BNN mengaku siap menanggungnya.

Kini BNN juga masih melakukan cek ulang terhadap nilai kerugian dengan melakukan pemeriksaan sendiri. "Itu nanti urusan pimpinan. Saat ini kami masih melakukan penghitungan," kata Kepala Biro Umum BNN Brigjen (Pol) Bontor Hutapea saat dikonfirmasi terpisah.

Seperti diberitakan, kerusuhan massal terjadi di Lapas Kerobokan Sabtu lalu saat petugas BNN hendak menangkap narapidana bernama Agus Riyadi, mantan anggota Densus 88, yang diduga masih aktif sebagai bandar narkoba. Namun, kedatangan petugas BNN ini memancing kemarahan narapidana lain sebagai bentuk solidaritas dan melakukan tindakan anarkistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com