Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Ikan Teri dan Cumi Naik Tajam

Kompas.com - 03/06/2011, 06:13 WIB

KENDARI, KOMPAS.com — Harga berbagai jenis ikan asin, khususnya teri kering dan cumi-cumi, naik tajam di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, selama sepekan terakhir.

Pemantauan di dua pasar induk di Kota Kendari, Jumat (3/6/2011), yakni di Pasar Sentral Mandonga dan Pasar Sentral Wuawau, menunjukkan bahwa harga ikan teri menjadi Rp 50.000 per kg dari sebelumnya yang antara Rp 40.000 dan Rp 45.000 per kg. Adapun cumi-cumi naik dari Rp 60.000 per kg menjadi Rp 70.000 per kg.

Selain ikan asin dan cumi-cumi, kenaikan harga juga terjadi pada semua jenis ikan segar, yang kini dijual antara Rp 20.000 dan Rp 25.000 per kg dari sebelumnya hanya pada kisaran Rp 20.000 per kg.

Salah seorang pedagang ikan segar di Pasar Sentra Mandonga, Wa Oti, mengatakan, naiknya harga ikan asin dan ikan segar disebabkan faktor musim ombak dan angin sehingga hasil tangkapan nelayan akhir-akhir ini berkurang.

"Di samping itu, banyak nelayan kini beralih profesi untuk mencari usaha lain pada sektor pertambangan ke Kabupaten Bombana ketimbang untuk mencari ikan di laut," katanya.

Kurangnya tenaga kerja anak buah kapal (ABK) juga memberi dampak. Para pemilik kapal yang biasanya mempekerjakan 5-10 orang itu kini kesulitan untuk mengoperasikan kapal mereka karena kekurangan tenaga kerja.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kendari Syam Alam mengatakan, kenaikan harga ikan asin dan ikan segar terjadi sejak satu bulan terakhir. Namun, sifatnya fluktuasi mengikuti musim.

Menurut dia, kenaikan juga terjadi pada sejumlah harga kebutuhan sembilan bahan pokok. Meski demikian, hal tersebut masih dalam batas wajar karena sekitar 65 persen kebutuhan pokok di pasaran itu didatangkan dari luar provinsi.

"Sebagai contoh, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, serta bahkan produk sayuran dan bumbu masak didatangkan dari Makassar dan Pulau Jawa. Oleh karenanya, bila terjadi keterlambatan pengiriman, maka akan berdampak pada pengiriman lain," katanya.

Begitu pula dengan produk bahan bangunan, khususnya semen dan besi, serta produk bahan lainnya yang juga sangat memengaruhi mekanisme pasar. Artinya, bila produknya langka, maka pedagang langsung menaikkan harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com