Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatian Khusus Pemerintah untuk NTT

Kompas.com - 18/05/2011, 03:11 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah akan memberi perlakuan khusus kepada Provinsi Nusa Tenggara Timur karena perolehan nilai ujian nasional yang rendah selama dua tahun berturut-turut. Tingkat ketidaklulusan ujian nasional di NTT tertinggi dengan jumlah siswa tak lulus UN 1.813 siswa dari total 32.532 peserta.

Menurut data Kementerian Pendidikan Nasional, nilai akhir (penggabungan nilai UN dan nilai sekolah) di NTT tahun ini rata-rata 6,87 dengan rata-rata nilai UN 6,13 dan nilai sekolah 7,97. Tahun 2010 siswa NTT termasuk terbanyak tak lulus dan harus mengikuti UN ulangan, yakni 52,08 persen dari total peserta 1.522.162 siswa.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menjelaskan, NTT akan mendapat keistimewaan karena kapasitas fiskal rendah dan sumber daya minim. ”Beda dengan Papua yang kaya sumber alam dan ada dana otonomi khusus,” kata Nuh seusai membuka Apresiasi Karakter Siswa Indonesia (AKSI) di Jakarta, Senin (16/5).

Perlakuan khusus bagi NTT itu, antara lain memberi dana khusus seperti yang diberikan kepada 100 kabupaten/kota dengan tingkat kelulusan UN nol persen tahun lalu sebesar Rp 1 miliar untuk masing-masing daerah. ”Akan kami lihat kualitas guru dan fasilitas sekolah. Nanti akan ada penguatan dan perbaikan. Kami belum tahu ada apa karena di daerah sudah ada anggaran pendidikan 20 persen. Bisa dibayangkan kalau tidak ada, jadi seperti apa,” kata Nuh.

Pencairan bantuan dana alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan itu, lanjut Nuh, menunggu persetujuan DPR. Ia yakin DPR akan menyetujui karena pemanfaatannya jelas. ”Saya jamin dananya cair Juni atau Juli,” ujarnya.

Tak persoalkan

Meskipun pada urutan terakhir dari semua provinsi peserta UN tahun ini, Provinsi NTT tak mempersoalkan. Sebab, persentase kelulusan masih melebihi target, 94,43 persen dari target 90 persen. Kabupaten Rote Ndao dan Sumba Tengah meraih angka kelulusan 100 persen.

”Memang masih posisi terendah dari provinsi peserta UN tahun ini, tetapi secara keseluruhan angka persentase kelulusan di NTT tahun ini memenuhi target,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga NTT Tobias Uly, kemarin.

Pada UN 2009/2010, persentase kelulusan di NTT 48,04 persen untuk ujian utama dan 89,72 persen untuk hasil ujian ulangan. Dari dua kali ujian itu, hasil kelulusan mencapai 93,50 persen.

Tahun ini tingkat kelulusan UN SMA sederajat hampir di semua daerah meningkat dibandingkan tahun lalu, seperti di Kalimantan Timur (98,30 persen), Sulawesi Selatan (99,36), Maluku (99), dan Lampung (99,7). Bahkan, ada yang meningkat pesat seperti di Gorontalo (dari 54,13 persen menjadi 98,97 persen).

Di sejumlah provinsi tak sedikit SMA yang tingkat kelulusan siswanya 100 persen. Hal yang berbeda dibandingkan tahun lalu.

Nilai tak keluar

Di tengah kabar kelulusan, nilai UN 11 siswa SMK di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, tidak dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan. Sepuluh siswa di antaranya merupakan siswa SMK YP 17 Parakan, sedangkan satu siswa dari SMKN 1 Temanggung.

Kondisi tersebut sangat mengherankan karena 11 siswa itu terdata mengikuti pelaksanaan UN. ”Kejanggalan ini akan secepatnya kami laporkan kepada panitia UN di tingkat pusat,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung Bagus Pinuntun.

Bagus mengatakan, pihaknya akan mengecek ulang data nilai seluruh siswa yang tidak lulus dan mencari tahu apakah kasus serupa juga terjadi di sekolah-sekolah lain. (TIM KOMPAS)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com