JAKARTA, KOMPAS.com — Di Indonesia, korupsi dinilai tumbuh subur di segala bidang, termasuk olahraga, apalagi berbagai bidang yang memiliki kewenangan untuk melakukan proyek.
Anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, mengatakan, di dalam proyek yang tak sehat, terdapat korupsi yang kuat. Di bidang olahraga, lanjutnya, sebut saja 7 dugaan korupsi KONI daerah dan 17 kasus korupsi memakai dana APBD.
"Model-model begini masuk ke semua sektor, termasuk olahraga. Men proyekno in corruptiano. Memalukan, ada kaitan mafia anggaran, pengusaha, dan instansi pemerintah," katanya dalam diskusi mingguan polemik bertajuk "Ketika Proyek SEA Games Diproyekkan" di Warung Daun Cikini, Sabtu (14/5/2011).
Emerson mempertanyakan urgensi pembangunan wisma atlet. Menurut dia, wisma itu tak akan sering dipakai lagi secara maksimal setelah SEA Games rampung. Karena itu, keberadaan wisma itu dinilai tak mendesak. "Kenapa tidak memaksimalkan hotel-hotel yang ada," ujarnya.
Menurut Emerson, model korupsi dalam dugaan kasus suap pada proyek pembangunan wisma atlet merupakan "lagu lama". Dari dulu, dugaan korupsi selalu melibatkan kolaborasi mafia legislatif dan eksekutif serta pengusaha. Emerson masih akan terus mempertanyakan pengusul pembangunan wisma yang dinilai hanya menghambur-hamburkan anggaran negara itu.
"Ada persoalan yang harus dicermati, bagaimana wisma atlet yang dibangun tidak dipakai lagi setelah itu, kan bisa rusak. Kami agak khawatir ada pihak-pihak tertentu sengaja mengupayakan proyek ini jalan," kata Emerson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.