Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Jalan Sering Kebanjiran, Warga Tutup Jalan Tol

Kompas.com - 09/05/2011, 05:13 WIB

Tangerang, Kompas - Selama dua jam, mulai pukul 08.00 sampai 10.00, sekitar seratus warga Kelurahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tegah, Kota Tangerang, menutup ruas jalan tol Jakarta-Tangerang di Kilometer 11 dari dua arah, Minggu (8/5). Akibatnya, kemacetan tidak bisa dihindari. Bahkan kemacetan itu sampai ke jalan tol dalam kota, terutama pintu masuk tol Tomang, Jakarta Barat. Kemacetan serupa terjadi di pintu tol Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Aksi protes dilakukan warga karena adanya proyek penambahan satu lajur di ruas jalan tol tersebut sehingga akses jalan warga di sekitar lokasi itu, di bawah jalan tol tersebut atau terowongan, banjir. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama warga. Pelebaran itu membuat akses warga ditutup sehingga mereka harus memutar lebih jauh melewati samping jalan tol.

Berdasarkan pengamatan Kompas, di sisi jalan yang sedang diperlebar itu tidak terdapat drainase. Pelebaran jalan tol langsung menyentuh sisi jalan warga dan permukiman warga. ”Lihat sendiri, tak hujan saja jalan, terowongan, dan sekitarnya banjir. Apalagi kalau hujan, air bisa sepinggang,” jelas Ketua RT 07 Tahrudin.

Dalam aksinya, warga membentangkan kawat berduri di jalur tol arah Jakarta. Warga, terdiri dari orang dewasa dan anak-anak, sengaja berkerumun di ruas jalan sehingga kendaraan tidak bisa melintas. Polisi langsung berjaga di sepanjang ruas jalan tol tersebut.

”Protes kami lakukan karena kesal atas pelebaran tol yang mengganggu aktivitas kami. Sebelum pelebaran jalan tol, terowongan itu tidak pernah tergenang air,” kata Hamdan (18), warga RT 01 RW 04.

Warga menuntut kontraktor bertanggung jawab atas genangan air yang mengakibatkan tersendatnya aktivitas warga. Mereka meminta drainase diperbaiki sehingga terowongan itu tidak lagi tergenang air.

Warga baru beranjak dari badan jalan setelah diajak berunding dengan perwakilan PT Jasa Marga. ”Prinsipnya, kami warga setempat meminta dibuatkan jalan layang karena terowongan banjir terus,” ujar Tahrudin.

Aksi warga itu dikeluhkan pengguna jalan tol. Salah satunya Reni Sumiarti (40). Warga Jakarta yang hendak ke Serang itu harus mengalami kemacetan selama dua jam. Perempuan berjilbab yang hendak mengikuti manasik haji di Serang itu terpaksa memberhentikan kendaraannya menunggu aksi demo berakhir.

Kepala Bagian Lalu Lintas PT Jasa Marga Tol Jakarta-Tangerang Teddy Rosadi mengatakan, pihaknya telah melaporkan permintaan warga kepada atasannya. ”Masalah mereka mau ngancam kami akan melakukan aksi lagi, saya kira itu nantinya bukan kewenangan kami,” jelas Teddy.

Pemimpin Proyek Pelebaran Jalan Tol Jakarta Tangerang dari PT Jasa Marga Albert Silaen mengatakan, tidak mudah membangun jalan layang karena sulitnya membebaskan lahan. (PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com