Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyontek PKS, NII Sasar Anak SMA

Kompas.com - 30/04/2011, 13:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan Negara Islam Indonesia (NII) ternyata mencontek gaya penjaringan gerakan Tarbiyah yang beraliansi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam menjangkau kader-kader mudanya.

Peneliti Sejarah Darul Islam/NII Sholahudin mengatakan, keduanya memiliki kesamaan dalam pola rekrutmen, yaitu menjangkau kader mulai dari anak-anak SMA. Pola rekrutmen ini, lanjut Sholahudin, menjadi strategis karena kader hasil pembinaan di SMA kemudian digunakan untuk menjangkau kader-kader potensial di universitas-universitas ternama, baik negeri maupun swasta.

"Bisa masuk kampus, tak heran karena radikalisme sudah dibina saat SMA. Sudah tertanam sejak SMA, melalui institusi-institusi pendidikan. Polanya sama dengan apa yang dilakukan oleh gerakan Tarbiyah yang aliansinya PKS misalnya. Mereka (Tarbiyah) kan sudah menjangkau anak-anak remaja sejak SMA melalui Rohis lalu didorong masuk ke bimbingan belajar Nurul Fikri. Mereka yang masuk ke universitas-universitas negeri kemudian siap pakai untuk menjangkau kader-kader baru. Jadi pola ini juga yang dipakai oleh NII," ungkapnya dalam diskusi mingguan Polemik di Warung Daun Cikini, Sabtu (30/4/2011).

NII, lanjutnya, kemudian menerapkan pola membina Rohis-Rohis di SMA. Lalu diikutkan dalam bimbingan belajar milik mereka. Ketika lulus di universitas-universitas, mereka ini dijadikan alat untuk menjangkau kader-kader baru.

Tak Tertarik Orang Miskin Menurut penelitian Sholahudin pula, mereka yang direkrut oleh NII Komandemen Wilayah 9 (KW 9) adalah para remaja dan orang-orang yang secara ekonomi cukup mapan.

"Bagi mereka, miskin enggak menghasilkan duit. Yang mapan direkrut supaya bisa memberikan duit. Mereka yang kelas miskin kan juga biasanya pemahaman agamanya rendah. Kelas menegah ini kan mapan, tahu agama tapi enggak punya pemahaman yang baik dan kapasitas yang cukup untuk mengajarkannya kepada anak-anaknya. Orang miskin itu enggaklah buat NII," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com