Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Orang Jadi Tersangka Teroris di Aceh

Kompas.com - 29/04/2011, 16:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyatakan, Kepolisian Daerah Aceh telah menetapkan tiga orang menjadi tersangka dalam penangkapan tujuh orang yang diduga terkait teroris di Aceh.

Tiga orang tersebut adalah M, J, dan T. Ketiganya ditahan di Polda Aceh. Sementara empat orang lainnya dibebaskan dan dikembalikan pada keluarga.

"Diduga ketiga tersangka terkait jaringan Pepi," ujar Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (29/4/2011).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kamis (28/4/2011), tujuh orang yang diduga terkait jaringan Pepi Fernando ditangkap, yaitu J (28), asal Bogor; MZ (35), asal Merduati Aceh; MN (30), asal Muara Dua Lhokseumawe; MD (24), asal Aceh Tamiang; MF (33), asal Aceh Tamiang; SH (21), asal Kuala Simpang; dan Z.

Mereka ditangkap karena diduga terkait dengan sejumlah temuan bahan peledak, baik di rumah tersangka M Fadil di Jalan Taman Siswa, Kelurahan Merduati, Kutaraja, Banda Aceh, maupun di lahan perkebunan yang berjarak sekitar 5 kilometer dari rumah itu. Lahan perkebunan itu pun milik Fadil.

Fadil adalah teman Pepi semasa mereka menjalani masa kuliah di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta. Fadil adalah orang yang menampung Pepi saat ia berada di Banda Aceh. Dalam penangkapan itu, polisi menemukan barang bukti berupa 1 karung berisi 15 kg belerang, tas tenda, tenda parasut, potongan besi, dan bahan detonator bom. Beberapa bungkus bahan kimia juga ditemukan sudah terpakai sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com