Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa 2 Istri, Terdakwa Sering Pegal

Kompas.com - 21/04/2011, 18:57 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — "Assalamualaikum. Abah sehat kan?" tanya Siti Khotimah (48), istri pertama Shihabuddin, terdakwa kasus kerusuhan Temanggung.

"Waalaikumsalam. Namanya juga enggak tidur di rumah, jadi sering pegal-pegal," jawab Shihabuddin.

"Kalau gitu, nanti usai sidang biar aku pijit tengkuknya ya," kali ini Titi Budi Rochati (46), istri keduanya, yang menjawab.

Shihabuddin hanya tersenyum. Dialog ini terekam di sel tahanan sementara PN Semarang, menjelang sidang lanjutan kerusuhan kasus Temanggung, Kamis (21/4/2011) siang.

Shihabuddin mengaku badannya yang sering pegal karena tempat tidurnya tidak seempuk kasur di rumah. Saat tidak enak badan, Shihabuddin selalu dilayani dua istrinya. Jika istri pertama mengerik, istri kedua akan memijit dan menyiapkan minuman hangat. Demikian pula sebaliknya.

"Wah tersiksa juga di tahanan enggak ada istri. Biasanya dilayani dua istri, ini yang ngeriki sesama tahanan," katanya.

Shihabuddin bercerita, meskipun dirinya berpoligami, tetapi antara istri pertama dan kedua selalu rukun dan berbagi tugas dengan baik. Setidaknya hal ini dibuktikan seusai sidang. Shihabuddin menghampiri Siti Khotimah mencium pipi dan keningnya, kemudian menghampiri Titi Budi Rochati dan melakukan hal yang sama.

Bahkan, saat menuju ke mobil tahanan yang membawanya ke tahanan, dua istrinya mengapit di sisi kiri dan kanan Shihabuddin.

Disinggung mengenai ditolaknya eksepsi yang diajukan, Shihabuddin mengaku pasrah kepada tim penasihat hukumnya. "Saya tadi sempat diskusi, tim penasihat hukum akan mengajukan banding. Saya sih oke saja, meski harus lebih lama di tahanan. Toh penasihat hukum saya juga mengajukan penangguhan penahanan," katanya.

Shihabuddin ditangkap polisi pascakerusuhan Temanggung karena dianggap sebagai pihak yang menyulut kerusuhan itu. Bersama dengan dia, ikut pula ditangkap 25 orang pelaku kerusuhan yang mayoritas masih remaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com