Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Lakukan Tes DNA Pelaku dan Keluarga

Kompas.com - 17/04/2011, 03:15 WIB

Terkait bom yang digunakan, Mathius mengatakan, bom masih dicoba dirakit supaya diketahui karakternya. Dari olah tempat kejadian perkara, bahan yang digunakan paku, mur, dan baterai.

Tentang bahan peledak yang digunakan, Mathius menyatakan belum dapat memastikan jenisnya. Juga belum dapat dipastikan pelaku bom bunuh diri dari kelompok teroris mana kendati dari cara kerja, modus, dan bom yang digunakan bisa diperkirakan. ”Dugaan polisi, pelaku adalah rekrutan baru sebab terkesan belum ahli dalam merakit bom. Pelaku mendapat doktrin bahwa pemerintah dan polisi sebagai tentara setan. Apalagi, polisi memang banyak menangkap teroris,” ujar Anton, sambil menambahkan, jajaran kepolisian diminta meningkatkan kewaspadaan.

Dicurigai

Dari Cirebon, polisi mencurigai bahwa pelaku peledakan bom yang tewas dalam insiden bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikro, kompleks Mapolresta Cirebon, Jumat (15/4) pukul 12.20, adalah warga Cirebon.

Kepala Bagian Perencanaan Polres Kota Cirebon Komisaris Sutisna kemarin menjelaskan kepada pers, warga yang dicurigai dan tewas di lokasi kejadian itu berinisial MS, warga Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, yang diketahui hilang sejak ledakan bom terjadi Jumat, siang. Untuk memastikan keterlibatan MS, polisi telah meminta keterangan kepada tiga anggota keluarga MS, yaitu kedua orangtuanya, Gofur (60) ayahnya dan ibunya, Ratu Srimulat (57), serta adik kandung MS bernama Toni (20).

Menurut Sutisna, keterlibatan MS masih belum bisa dipastikan karena ada berbagai tahapan yang harus dilalui, termasuk rangkaian tes DNA pada orangtua dan akan dicocokkan dengan DNA korban tewas tersebut. Setidaknya perlu waktu 3-4 hari.

Sebaliknya, keluarga MS juga belum memberikan kepastian apakah anaknya, MS, adalah benar pelaku bom bunuh diri itu.

Elang Rasid (62), paman MS yang ditemui di Cirebon, mengatakan, keponakannya memang tidak ada lagi di rumah saat ini. Polisi juga telah membawa kedua orangtua dan adik MS ke Jakarta pada Jumat malam, sekitar pukul 22.00. Sebelumnya mereka diperiksa di Hotel Prima di Cirebon.

”Saat polisi menunjukkan foto korban bom bunuh diri yang juga diduga sebagai pelaku, Ratu Srimulat langsung menangis. Mungkin wajah dalam foto itu mirip dengan anaknya,” kata Rasid, Sabtu (16/4). Ratu Srimulat adalah adik kandung Rasid.

Kurang komunikasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com