Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Dunia Malam Bandung

Kompas.com - 08/04/2011, 12:02 WIB

Heri J, seorang karyawan swasta di Bandung, misalnya, kala itu datang di karaoke plus “B” di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, bersama dua teman kerjanya. “Sebelumnya sudah pernah sekali datang ke sini, jadi ini yang kedua. Ya, sekadar melepas stres setelah berminggu-minggu bekerja. Wajar kan,” ujar pria berkaca mata itu.

Mirip dengan arena hiburan di pusat kota yang telah disinggung di muka, arena karaoke ini juga menyediakan “akuarium” PL yang segera ditawarkan untuk dilihat para tamu. “Sekarang ini yang datang memang cuma sedikit. Tetapi semuanya kualitas top,” kata seorang pria kenes mempromosikan delapan perempuan di dalam kamar berkaca lebar itu. Setelah masing-masing memilih pemandu lagu, mereka lalu masuk ke ruang karaoke, disusul pemandu yang sudah dipilih.

Bertukar nomor telepon genggam antara pemandu lagu dengan para tamu, sudah biasa. Setidaknya itulah yang dituturkan Vire, salah seorang pemandu lagu di arena karaoke "B." "Kalau sudah cocok dan enjoy dengan tamu, kami bisa saja janjian ketemu setelah di ruang karaoke. Apa pun bisa terjadi," tutur Vire, yang baru berusia 26 tahun, dan sudah berstatus janda beranak satu.

Kisah sehari-hari seorang pemandu lagu juga diungkapkan Ativ. “Dua malam berturut-turut saya mabuk, karena tamu banyak, dan mereka buka botol juga. Eh, sekarang mabuk lagi,” kata Ativ, sambil menuangkan minuman berkadar alkohol hampir 40 persen ke gelas tamu-tamunya. “Kalau mau minum, emang pasnya sama saya. Dijamin asyik deh,” janji perempuan yang juga berusia 20-an tahun itu.

Ativ dan teman-temannya tidak hanya berkesempatan meminum minuman yang sama dengan tamunya. Dia bebas memesan apa pun tanpa persetujuan tamu. Biasanya, mereka memesan sebungkus rokok dan air mineral. Nanti-nanti, tambah lagi lainnya. Sang tamu pun cuma bisa menandatangani bon pesanan Ativ tanpa tahu perkiraan harganya. Selain itu, mereka juga bisa menyanyi lagu pilihan sendiri.

Dengan honor PL ditetapkan Rp 240.000,00 per orang, rombongan tamu bisa merogoh koceknya hingga Rp 2 juta lebih untuk menyanyi bersama PL selama 3 jam. Hitung saja harga minuman yang biasa ditawarkan dan disajikan di pusat karaoke “B.” Misalnya, paket 2 Chivas seharga Rp 900.000, yang setelah ditambah pajak dan biaya servis Rp 180.000, menjadi Rp 1.080.000,00. Satu pitcher Coca Cola? Siapkan Rp 226.000.

Seiring dengan makin larutnya malam, perbincangan menghangat. Bermacam pengakuan pun meluncur, baik dari tamu maupun PL. Ativ, misalnya, sempat menuturkan betapa ia sedih mengingat hancurnya cita-cita masa kecil. “Sejak kecil cita-cita saya sebenarnya ingin jadi dokter. Sampai sekarang pun masih memendam cita-cita itu. Makanya, setelah adik saya diterima di Fakultas Kedokteran, saya semangat membiayai. Ibu dan adik saya nggak tahu saya kerja di sini,” katanya sembari mengusap air mata yang tiba-tiba menetes di pipi.

Saat siang

Bagaimana jika siang hari? Ada saja hiburan. Salah satunya berupa servis di panti pijat eksklusif. Tarifnya? Tidak mahal-mahal amat. Untuk kamar standar, atau yang termurah misalnya, cukup Rp 150.000. Bila sedang beruntung, Anda bisa mendapat potongan harga Rp 50.000. Ada dua kelas kamar lagi yang lebih mahal, yakni deluxe dan VIP. Kedua kamar ini “terisolir”, tidak berjajar seperti kamar stándar, yang memungkinkan bisa mendengar suara percakapan kamar sébelah.

Kamar stándar itu hanya 4 x 1 meter dengan suasana cukup privat, seperti lampu remang-remang dan korden tertutup rapat. Setelah menunggu beberapa saat di kasur pijat, gadis pemijat akan datang. Mengenakan rok mini dan blus ketat, si gadis akan memperkenalkan diri dengan suara lembut plus manja, sebelum memijat seluruh tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com