Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Tragedi Lewat HT

Kompas.com - 08/04/2011, 03:26 WIB

Peran HT

Pada dasarnya, kepanikan warga saat Sinabung meletus lebih dipicu oleh ketidaktahuan tentang gunung berapi berikut gejalanya. Pemerintah perlu membekali warga, minimal perangkat desa, tentang mitigasi bencana, sehingga kepanikan bisa ditekan.

Untuk itulah, Pemerintah Kabupaten Karo membagikan 30 HT kepada setiap desa yang berada dalam radius 6 km dari puncak Sinabung. Mereka aktif berkomunikasi dengan sandi Uruk 01 sampai Uruk 30, untuk saling mengabarkan kondisi desa masing-masing. Mereka terhubung juga dengan posko pengamatan Sinabung dan Pemerintah Kabupaten Karo.

Saat Sinabung mengeluarkan asap atau gemuruh, kepala desa terdekat akan meminta kejelasan dari pemerintah dan posko pemantau tentang gejala itu, serta perlu tidaknya mereka mengungsi. ”Dengan adanya HT ini, kami tidak sepanik dulu dan lebih mudah menenangkan warga. Semua informasi yang disampaikan lewat HT bisa dipercaya,” kata Kepala Desa Sukameria.

HT selalu dibawa kepala desa ke mana pun dia pergi. Kepala desa wajib memberitahukan warganya jika terjadi kegentingan terkait Gunung Sinabung. Posko pemantau pun akan segera menyebarkan kabar via HT bila sewaktu- waktu warga harus mengungsi. HT pun lalu menjadi kunci mitigasi.

Komunikasi antarkepala desa itu sangat mudah terbentuk. Ini tak lepas dari keunikkan warga Karo yang hidup berkerabat, apalagi yang semarga.

Kesadaran warga tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana pun tumbuh dan meningkat. Kini, di hampir setiap desa, sekelompok yang terdiri dari delapan sampai 14 orang berjaga-jaga di pos ronda. Jadwal ronda itu dibuat secara bergilir merata untuk laki-laki dewasa. Fungsi utama mereka adalah memberi kabar seandainya sewaktu-waktu Sinabung bergemuruh atau aktivitasnya meningkat.

Pemerintah Kabupaten Karo juga menetapkan beberapa desa sebagai shelter atau tempat pemberhentian pertama sebelum warga mengungsi lebih jauh.

Masing-masing desa shelter menyiapkan lokasi pengungsian awal untuk 1-3 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com