Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tindak Tegas Siapa Pun yang Terlibat!"

Kompas.com - 03/04/2011, 06:59 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menegaskan perlunya melakukan pengusutan dan menindak tegas siapapun yang terlibat dalam insiden kebakaran kilang minyak PT Pertamina di Cilacap.

"Usut tuntas dan tindak tegas secara hukum siapapun jika ada yang terlibat," katanya seperti diungkapkan dalam siaran pers yang dikirimkan Asisten Menteri ESDM Munawar Fuad Noeh kepada Antara di Jakarta, Minggu (3/4/11) dini hari.

Menurut Munawar, sejak awal terjadinya insiden kebakaran di Pertamina RU IV Cilacap pada tangki 315-02 pada Sabtu, 2 April 2011 pukul 04.25 WIB hingga Minggu 03 April 2011 pukul 01.00, Menteri terus memimpin dan menggerakkan secara langsung segala upaya pemerintah. Terutama, lanjutnya, pejabat terkait di lingkungan kementerian ESDM dan Pertamina bekerjasama dengan aparat terkait, pusat dan daerah.

Selain itu, Menteri secara intensif terus memonitor penanganan dan pengendalian secara tuntas hingga terungkap sebab musababnya.

"Kami terus bekerja, tetap tenang, fokus dan melipatgandakan segala usaha. Mengerahkan segala daya upaya untuk menghentikannya, utamakan keselamatan jiwa dari karyawan dan lingkungan masyarakat," katanya.

Antisipasi juga terus dilakukan. Ini untuk menyelamatkan kebutuhan energi nasional.

Sebelumnya, secara terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, terjadi di tangki bahan bakar minyak.

"Perlu kami tegaskan, yang terbakar itu adalah tangki BBM. Kebetulan tangki itu sedang berkapasitas HOMC (High Octane Mogas Component), dan yang terbakar sebanyak dua tangki," kata Karen kepada wartawan, di Cilacap, Sabtu malam.

Terkait hal itu, dia mengatakan, masyarakat Jawa Tengah diimbau untuk tidak panik karena persediaan BBM masih mencukupi kebutuhan. Dalam hal ini, kata dia, stok premium masih sebanyak 90 ribu kiloliter untuk persediaan selama 33 hari dan solar sebanyak 103 kiloliter untuk 40 hari.

"Nanti juga akan datang lagi sekitar 400 MB (metric barel)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

    Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

    Nasional
    Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

    Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

    Nasional
    Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

    Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

    Nasional
    Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

    Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

    Nasional
    Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

    Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

    Nasional
    Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

    Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

    Nasional
    KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

    KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

    Nasional
    Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

    Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

    Nasional
    Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

    Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

    Nasional
    Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

    Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

    Nasional
    Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

    Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

    Nasional
    Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

    Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

    Nasional
    Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

    Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

    Nasional
    Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

    Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

    Nasional
    Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

    Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com