Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai Turun, Maret Deflasi 0,3 Persen

Kompas.com - 01/04/2011, 10:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan menyebutkan, bulan Maret 2011 terjadi deflasi sebesar 0,32 persen. Di mana deflasi bulanan ini menjadi yang tertinggi dalan 4 tahun terakhir. "Dengan demikian maka inflasi tahun kalender Januari-Maret 2010 artinya 3 bulan pertama baru mencapai 0,70 persen. Tadinya sudah di atas 1 persen, sekarang di bawah 1 persen," sebut Rusman, di Jakarta, Jumat (1/4/2011).

Namun, komponen inti Maret 2011 justru mengalami inflasi sebesar 0,25 persen, dengan laju inflasi komponen inti Januari-Maret 2011 sebesar 1,06 persen, dan laju inflasi komponen inti year on year (Maret 2011 terhadap Maret 2010) sebesar 4,45 persen. "Kita bisa memahami bahwa deflasi itu betul-betul diberikan sumbangannya oleh volatile foods, harga-harga yang bergejolak. Karena yang masuk ke inflasi inti tetap mengalami kenaikan 0,25 persen," sebutnya.

Rusman pun menyebutkan sejumlah barang yang menyumbang deflasi. Penurunan harga terjadi pada cabai merah dengan 30,50 persen dan memberikan sumbangan deflasi 0,23 persen (dari 0,32 persen), beras penurunannya 3,54 persen dan memberikan deflasi 0,21 persen, cabai rawit dengan penurunan 19,57 persen dan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,07, dan bawang merah dengan penurunan 4,65 persen dan sumbangan deflasi sebesar 0,03." Ini 4 besar (produk) yang memberikan sumbangan deflasi," tuturnya.

Adapun 3 besar barang yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu telur ayam ras naik 4,65 persen, bawang putih naik 5,12 persen, dan emas perhiasan dengan kenaikan tipis 0,71 persen. Sedangkan, terkait dengan kenaikan harga Pertamax dari Rp 8.100 menjadi Rp. 8.700, sumbangan inflasinya hanya 0,01 persen. Rusman beralasan, karena penggunaan Pertamax masih terbatas. "Sebagian masyarakat kita masih menggunakan BBM bersubsidi, ya Premium. Jadi kalau yang naik Premium dampak inflasinya jauh lebih besar," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com