Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pembudidaya Ikan di Saguling

Kompas.com - 27/03/2011, 08:58 WIB

Virus

Tak seterusnya ikan dapat dipanen penuh. Kondisi air Sungai Citarum yang tercemar berbagai limbah mulai dari hulu serta pasang surut air membuat ikan gampang mati. Seperti pembudi daya di aliran Sungai Saguling, tepatnya di Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Bandung Barat. Dari 5.000 kerambah yang memenuhi sungai di tahun 1990 -an, kini tinggal 500 -an kerambah yang masih bertahan.

Sugianto (38), mantan pembudi daya menjelaskan, saat ini, pembudi daya harus memindah-mindahkan kerambah dengan perahu jika air surut. Semakin lama, kata dia, debit air yang mengalir semakin menurun. Kemudian, tambahnya, berbagai limbah dari Sungai Citarum masuk ke Sungai Saguling setiap awal tahun.

"Limbahnya enggak kelihatan tapi ngendap di bawah sungai. Waktu musim hujan, terjadi arus balik," kata dia. Akibatnya, terjadi aboiling atau arus bawah air yang naik membawa kotoran dibawah hingga ikan mati. Minimal 25 persen ikan mati," kata H. Ridwan (44), pembudi daya yang masih aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com