Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disita, Sabu Rp 100 Miliar

Kompas.com - 21/03/2011, 04:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Bisnis Sabu senilai hampir Rp 100 miliar yang dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat, terbongkar. Tersangka Jl (69), St (40), Ang (45), Ak (45), dan Fe (50) ditangkap.

Demikian disampaikan Direktur Direktorat Narkoba Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arman Depari, Minggu (20/3). Ia mengatakan, Kamis (17/3) pukul 23.00, puluhan reserse dan anggota Satuan Pelopor Brigade Mobil (Satpor Brimob) Gedung Halang, Bogor, Jawa Barat, menggerebek bengkel sepeda motor di Jalan Raya Wisma Harapan, Blok D5 Nomor 7, Kelurahan Gembor, Kecamatan Priuk, Tangerang.

”Kami melibatkan Brimob karena kami tidak mau mengambil risiko ada anggota terluka atau tewas. Sebab, belakangan kami sering menemukan anggota jaringan besar narkoba membawa senjata api lebih dari satu,” tutur Arman.

Di tempat itu, polisi menemukan 60 kilogram sabu dan 40.000 pil happy five yang disembunyikan di dua koper besar di lantai dua bengkel.

Menurut kepala tim sergap yang juga Kepala Unit Direktorat Narkoba Mabes Polri Ajun Komisaris Besar Reza Kelvian Gumay, sekitar 60 polisi gabungan dikerahkan dalam penggerebekan ini. Ratusan warga pun berdatangan melihat kehebohan yang terjadi.

Tiga karyawan yang tinggal di bengkel diperiksa. ”Penggerebekan dilakukan pada Kamis lalu pukul 23.00. Mereka dibawa polisi,” tutur Sujari (51), pemilik warung di depan bengkel, kemarin.

Menurut Arman, ada lima tersangka, empat tersangka ditangkap di sebuah hotel di Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (19/3) pukul 21.00. Adapun seorang lagi adalah Fe, terpidana narkotika penghuni LP Salemba. Fe yang mengendalikan jaringan bisnis narkotika ini, sedangkan Jl bertindak sebagai jenderal lapangan.

Kelompok ini membawa narkotika dari Malaysia menggunakan mobil ke Medan menuju Lampung sebelum akhirnya tiba di Jakarta.

”Sebagian adalah pemain lama. Meski demikian, kami tak bisa cepat mengungkap karena mereka mengganti cara pengiriman barangnya dan bekerja sama dengan sindikat narkoba Malaysia,” papar Arman.

”Jl adalah narapidana narkoba yang baru saja keluar dari penjara. Dia jadi jenderal lapangannya. Dia yang mengatur lalu lintas barang dan tenaga. Dia mengirim dan mendapat kiriman uang dari rekening yang dikuasai Fe, serta mendistribusikan uang tersebut,” ungkap Arman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com