Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Kesembuhan di Sumber Mata Air...

Kompas.com - 16/03/2011, 13:31 WIB

Petani desa ini pun resah. Tidak ada uang sejumlah itu untuk pengobatan. Tetapi dalam penglihatan malam hari, seorang pria berpakaian putih berjenggot memerintahkan Nistano dan orang-orang sakit di kampung itu pergi meminum dan mandi di sumber mata air itu. Nistano menuruti perintah itu.

Ia pun merasa badanya jauh lebih sehat dari sebelumnya. Hasil pemeriksaan laboratorium pun mencatat tidak ada penyakit lagi yang diderita Nistano. Demikian pula warga Kampung Oefatu lain yang mengalami sakit berat dan mandi di sumber mata air itu.

Menurut Nistano kunci utama adalah keyakinan, Tuhan bekerja melalui alam ciptaan-Nya. Tidak ada yang mustahil, jika Tuhan menghendaki, termasuk sumber mata air Oefatu, Tesbatan sebagai sarana penyembuhan.

Berita air ajaib, yang terletak sekitar 80 km dari Kota Kupang itu pun segera tersiar ke sejumlah kecamatan di Amarasi, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang.  Tahun 2008 seluruh warga Kecamatan Amarasi yang sakit datang ke lokasi itu. Mereka pun mendapat kesembuhan, terutama bagi mereka yang sungguh-sungguh percaya. Berita keajaiaban sumber air Oefatu itu pun terus menyebar secara lisan.

Nasu Obet mengatakan, ia berkunjung ke sumber air itu September 2010 karena menderita stroke. Leher tegang, tekanan darah sampai 210/100, bagian tubuh sebelah kiri sudah tidak dapat digerakan, langkah kakipun sudah tidak jelas.

Ia membawa lima jeriken air atau 25 liter. Awal Desember 2010 ia merasakan perubahan besar atas penyakit yang diderita. Tekanan dari turun sampai 110/60, leher terasa normal, dan gerakan tubuh pun tidak mengalami kesulitan. Setelah dicek di rumah sakit, Nasu sembuh total. Dokter pun heran, saat mendengar Nasu mengonsumsi air Oefatu.

Saat ditemui di sumber air itu, Nasu membawa tujuh orang yakni anak, tetangga, famili dan kenalan yang sakit. Mereka antara lain Toni Loeh (46) menderita batu ginjal, John (34) TBC, Amos Bessy (39) ginjal, dan Yoseph Amnifu (42) menderita asma. Mereka semua membawa jeriken.

Toni mengaku, dokter rumah sakit umum Kupang menvonis penyakit yang diderita itu sulit disembuhkan di Kupang. Jika ingin sembuh ia harus menyediakan uang Rp 70 juta untuk berobat di Surabaya.  

"Saya kemudian minum air dari Oefatu diberi Pak Nasu sebanyak dua liter. Rasanya ada perubahan besar dibanding obat-obat dari rumah sakit atau dokter praktek, kemudian Pak Nasu mengajak aku datang sendiri. Hari ini saya bawa empat jeriken atau 20 liter air karena menurut informasi, air ini harus diminum rutin seperti air biasa sampai penyakit sembuh tuntas," kata Toni.

Bone Bejor (48), warga Kota Kupang yang pernah sembuh dari kencing manis setelah minum air Oefatu, menuturkan, ketika mengeluh kencing sakit, ia ditawari tetangga ke sumber air Oefatu. Awalnya, ia tidak percaya, tetapi akhirnya ia pergi juga bersama istrinya. Ia mengambil air dua jeriken dan sembuh total sampai hari ini.

Hanya saja menuju ke lokasi ini agak sulit pada musim hujan. Sungai Oebatan yang terletak sekitar 5 km sebelum sumber mata air Oefatu belum dibangun jembatan. Jika hujan deras dan air sungai meluap, pencari kesembuhan pun enggan datang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com