Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 ABK Hilang di Jepang Terus Dicari

Kompas.com - 15/03/2011, 00:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, Senin (14/3/2011) malam, menugaskan stafnya untuk terus menghubungi keluarga empat anak buah kapal (ABK) Kunimari 3 yang dinyatakan hilang oleh pemerintah Oita, Jepang.

Ia meminta Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI, unit kerja di bawah BNP2TKI) Semarang dan BP3TKI Mataram untuk mencari keempat ABK yang kapalnya hilang saat gempa 8,9 skala Richter disusul tsunami melanda Jepang, Jumat (11/3/2011) lalu.

Keempat ABK yang dinyatakan hilang itu adalah Sunardi (27), warga Dusun Gawah Malang, Desa Muju, Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Arifin Siregar (29), warga Desa Karang Sembung, Kecamatan Losari, Brebes, Jawa Tengah.

Selanjutnya, Rudi Hartono (30), warga Desa Sumber Rejo, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dan Tony Setiawan (30), warga Jalan Cemara No. 362, Kecamatan Tanjung, Brebes, Jawa Tengah.

"Staf kami sedang meluncur ke masing-masing lokasi untuk menemui keluarga ABK asal Jateng. Kami juga sudah sampaikan masalah ini ke masing-masing Kepala Disnakertrans asal ABK," jelas AB Rahman, Kepala BP3TKI Semarang untuk wilayah kerja Jawa Tengah, Senin malam.

Hal senada disampaikan Kepala BP3TKI Mataram, Komang Subadra. "Staf BP3TKI Mataram sedang menuju Lombok Tengah untuk menghubungi keluarga Sunardi Senin malam ini juga," kata Komang.

Sementara, terkait hak-kak ABK dan keluarganya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Y Poeloengan menegaskan, upaya menghubungi keluarga keempat ABK itu dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan status masing-masing ABK.

Yakni, apakah berangkat ke luar negeri melalui PPTKIS (Pelaksana Penempatan TKI Swasta/PJTKI) atau menjadi TKI Mandiri.

BNP2TKI juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk memastikan nasib keempat ABK apakah hilang dalam pengertian tidak bisa ditemukan lagi alias meninggal, atau kemungkinan ada peluang ditemukan.

"Dengan demikian, kami tetap mengupayakan keluarga mendapatkan informasi yang akurat mengenai perkembangan keempat ABK. Kami juga akan persiapkan segala kemungkinan agar keluarga bisa menerima kompensasi hak-hak keempat ABK itu," ujar Lisna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com