Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utamakan Sekolah Aman

Kompas.com - 10/03/2011, 04:49 WIB

Di samping perkuatan struktur, diusulkan adanya pelatihan kepada kontraktor dan panitia pengawas tentang teknik pelaksanaan dan pengawasan proses perkuatan struktur dan faktor keselamatan bangunan dan lingkungan sekolah. Selain itu, juga harus dipastikan pelaksanaan konstruksi sesuai dengan mutu bahan dan cara pengerjaannya.

”Baru-baru ini Ketua BNPB sudah mengirim surat ke Kementerian Pendidikan Nasional untuk menggunakan sebagian dana alokasi khusus (DAK) tahun 2011 yang jumlahnya Rp 11 triliun itu,” kata Sutopo.

Kampanye global

Peneliti Pusat Mitigasi Bencana ITB, Krishna Pribadi, mengatakan, sekolah aman menjadi kampanye global Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam konferensi di Geneva, Swiss, tahun 2009.

”Kampanye ini didukung banyak organisasi dunia. Indonesia adalah negara kedua setelah Filipina yang meluncurkan kampanye ini pada Juli 2010,” katanya.

Di Indonesia, kata Krishna, perbaikan sekolah agar aman bencana sangat penting mengingat banyaknya penyimpangan dalam proses konstruksi. ”Seharusnya bangunan umum, terutama milik pemerintah, sudah mengikuti kaidah aman. Praktiknya, banyak penyimpangan. Ini harus dievaluasi,” katanya.

Selain mengampanyekan sekolah aman, yang juga perlu disiapkan adalah sistem pendidikan yang membangun kesadaran dan kemampuan anak-anak untuk tanggap bencana. ”Untuk itu gurunya juga harus diajari. Buku ajar dan kurikulum bencana sudah harus ada,” kata Krishna.

Selain sekolah aman, kampanye global juga mendorong rumah sakit aman. ”Berbeda dengan Kemdiknas yang responsif menyambut soal ini, untuk rumah sakit aman belum didukung penuh. Kita ingin mendorong agar rumah sakit mampu memberikan pelayanan bukan hanya tenaga medisnya, tetapi bangunan dan isinya harus aman juga. Kalau bangunannya rusak, kan tidak akan bisa memberi pelayanan?” katanya. (AIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com