Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai Impor Banjiri Pasar Tradisional

Kompas.com - 08/03/2011, 21:20 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Pasar-pasar tradisional di Surabaya dibanjiri cabai impor dari China dan Vietnam. Cabai tersebut laris di pasaran karena murah.

Di Pasar Keputran yang menjadi pasar induk sayur mayur di Surabaya, cabai impor laris dibeli para pedagang eceran. Harga cabai impor hanya Rp 35.000 per kilogram (kg), jauh di bawah cabai rawit merah dari Banyuwangi yang mencapai Rp 80.000 per kg. ”Para pedagang kecil yang biasanya beli cabai lokal dari Banyuwangi ataupun Probolinggo kini sebagian beralih ke cabai impor,” kata Salam, pedagang cabai lokal.

Andi, salah satu penjual cabai impor, mengatakan setiap hari ia bisa menjual 500 kardus cabai impor. Satu kardus berisi 5 kg cabai. Bahkan, pada saat-saat tertentu, seperti saat pasokan cabai lokal seret, permintaan bisa naik hingga 600 kardus.

Di Pasar Wonokromo, cabai impor juga banyak dijual. Menurut Titin, pedagang sayur mayur di Wonokromo, cabai impor banyak dibeli karena harganya sangat murah.

Namun, diakui Titin, cabai lokal masih laku. Hanya saja penjualannya mulai berkurang. Jika biasanya ia bisa menjual 1 kuintal, kini hanya 50 kilogram. ”Beberapa pelanggan masih membeli cabai lokal karena lebih pedas, tapi karena harganya tinggi, mereka pun mencampurnya dengan impor,” ujar Titin.

Mulai berkurangnya pasar cabai lokal membuat petani cabai khawatir. Mahfud, Ketua Asosiasi Agrobisnis Cabai di Banyuwangi, sudah mengkhawatirkan hal tersebut.

Menurut dia, saat ini harga cabai rawit lokal masih tinggi karena petani gagal panen. Dalam kondisi cuaca buruk seperti saat ini, petani cabai hanya bisa panen 60 persen dari jumlah biasa. Jika biasanya ladang cabai menghasilkan 6-7 to,n kini maksimal 4 ton.

Jika kondisi cuaca normal kembali, petani akan terpukul karena harga cabai akan tertekan sangat rendah. ”Kami tak mau itu terjadi. Maka kami meminta pemerintah memikirkan petani cabai,” kata Titin.

Ia meminta pemerintah turut memikirkan jalan agar panen petani pulih. Selain itu, para petani cabai juga mengharapkan impor dihentikan jika petani berhasil panen kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com