Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merak Macet, Pesawat Kebanjiran Rezeki

Kompas.com - 06/03/2011, 13:24 WIB

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com — Jumlah penumpang pesawat dari Lampung ke Jakarta dan sebaliknya melonjak akibat kemacetan panjang di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.

GM PT Garuda Indonesia Perwakilan Lampung Joseph Indrayadi, Minggu (6/3/2011), mengatakan, jumlah bangku yang mereka sediakan dalam sepekan terakhir hampir terisi 95 persen.

Dalam sehari, Garuda Indonesia melayani empat kali penerbangan dari Lampung ke Jakarta dengan kapasitas 162 kursi untuk penerbangan pagi hari dan 340 kursi untuk tiga penerbangan lain pada siang dan sore hari.

Sementara itu, jumlah penumpang pada lima penerbangan harian Sriwijaya Air juga melonjak dengan tingkat keterisian tidak jauh berbeda, yakni 90 persen dari kapasitas tersedia.

"Dalam satu kali penerbangan, kapasitas kursi kita 126 tempat duduk dan selalu terisi nyaris penuh," kata Manager Distrik Sriwijaya Air Lampung Henrico Fernando.

Sebagian besar penumpang menyatakan, mereka lebih memilih jalur udara untuk penyeberangan dari Lampung ke Jakarta karena adanya kemacetan panjang di Pelabuhan Merak.

"Tadinya saya kira kemacetan hanya pada jalur truk, namun saya mendengar kabar jalur kendaraan pribadi juga macet hingga enam jam. Akhirnya saya memilih pesawat, lebih memberikan kepastian tentang efisiensi waktu," kata Dinar (28) salah seorang penumpang.

Hal yang sama diungkapkan penumpang lainnya, Tari (30), yang memilih menggunakan pesawat karena efisiensi.

"Pekerjaan saya menuntut ketepatan waktu, sedangkan naik jalur darat sekarang bisa mengalami keterlambatan hingga empat jam dari normal yang hanya delapan jam. Lebih baik gunakan pesawat," katanya.

Tari berharap, masalah kemacetan itu bisa segera teratasi oleh pemerintah agar jalur darat Jakarta-Lampung bisa kembali dilalui dengan aman dan nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com