Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Tolak Nurdin Meluas ke Medan

Kompas.com - 24/02/2011, 14:34 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Aksi menolak pencalonan kembali Nurdin Halid sebagai ketua PSSI meluas hingga ke Medan dan sekali ini ratusan pendukung PSMS Medan yang melakukan aksi penolakan tersebut, Kamis (24/2/2011).

Massa yang tergabung dalam Sporter Medan Pecinta Ayam Kinantan (Smeck) Hooligans tersebut melakukan aksinya di beberapa lokasi seperti di Bundaran Majestik, Kantor PSSI Sumut dan KONI Medan.

Aksi unjuk rasa tersebut diawali di Stadion Medan sebagai titik kumpul, yang dilanjutkan konvoi menggunakan odong-odong dan sepeda motor menuju Bundaran majestik, Kantor PSSI Sumut dan terakhir di Kantor KONI Medan.

Mereka juga membawa berbagai atribut seperti keranda yang bertuliskan "Nurdin Go To Hell", Nurdin dan Rezim seret keneraka dan berbagai spanduk lainnya. Di Kantor PSSI Sumut, tidak ada seorang pun yang dapat mereka temui dan sebelum pergi mereka menuliskan kata-kata "Nurdin Turun, revolusi PSSI" di pintu masuk kantor tersebut.

Aksi itu juga menyita perhatian masyarakat sekitar yang kebetulan sedang melintas dan beraktivitas di sekitar tempat mereka melakukan orasi. Aparat kepolisian juga diterjunkan guna mengamankan jalannya aksi.

Dalam aksinya, koordinator aksi Boby Septian, mengatakan, setidaknya ada 10 dosa yang dilakukan Nurdin Halid selama memimpin PSSI, diantaranya Nurdin telah menggunakan politik uang saat bersaing menjadi ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea.

Kemudian Nurdin juga dinilai telah membohongi FIFA dengan menggelar Munaslub di Makasar pada tahun 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya, tidak jelasnya laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang diberikan setiap tahunnya.

Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan, bahkan banyak yang melibatkan petinggi PSSI lainnya. Nurdin juga dianggap terlalu banyak melakukan intervensi terhadap keputusan-keputusan Komdis sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai ketua umum.

"Nurdin merupakan satu-satunya ketua umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi. Yang lebih jelas lagi selama ini tim nasional tidak memiliki prestasi yang membanggakan," katanya.

Ketua Smeck Hooligans, Nata Simangunsong mengatakan, aksi tersebut mereka lakukan semata-mata karena rasa keprihatinan terhadap dunia pesepakbolaan nasional dalam beberapa tahun ini yang jauh dari prestasi. "Kita ingin PSSI di pimpin oleh orang-orang yang bersih dan mengerti sepak bola serta memiliki visi memajukan dunia pesepakbolaan nasional," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com