JAKARTA, KOMPAS -
Di Banda Aceh, puluhan massa dari Masyarakat Aceh Pencinta Sepak Bola berunjuk rasa mendesak agar Nurdin Halid dan kroninya mundur dari jabatannya di PSSI serta menuntut reformasi di tubuh PSSI.
Massa juga menolak pencalonan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI 2011-2015. Mereka mendesak agar Pengprov PSSI Aceh, yang memiliki suara dalam kongres PSSI, mencabut dukungan kepada Nurdin.
Di Semarang, gelombang protes datang dari masyarakat pencinta sepak bola Kota Semarang dan Kota Salatiga, Jawa Tengah. Proses seleksi ketua umum PSSI dinilai sarat kepentingan.
”Kami ingin ada
Di Solo, suporter Jawa Tengah-DI Yogyakarta mendesak agar semua calon yang mendaftarkan diri sebagai ketua umum PSSI bisa diakomodasi. Kantor berita Antara melaporkan, puluhan suporter berunjuk rasa di Tugu Digulis Universitas Tanjungpura, Pontianak, Selasa, menolak pencalonan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI periode 2011-2015.
Di Jakarta, unjuk rasa berpusat di kantor PSSI, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Massa datang dari Bojonegoro, Semarang, dan Yogyakarta, dengan mencarter sekitar 15 bus. Selain berorasi dan meneriakkan yel-yel agar Nurdin mundur, mereka juga membentang spanduk. Di pagar kantor PSSI, spanduk itu berbunyi ”Revolusi PSSI”, Nurdin Melanggar Statuta PSSI”, dan ”PSSI bukan kerajaan milik Nurdin & kroninya”.
Unjuk rasa di kantor PSSI juga dihadiri musisi grup musik ”Slank”, Ridho. ”Saya berdemo tidak untuk memihak siapa-siapa. Saya datang demi perubahan sepak bola yang lebih baik.”
Anggota ”Save Our Soccer”, Apung Widadi, di gedung KPK mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menjadikan Nurdin Halid sebagai tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. KPK juga diminta untuk melakukan supervisi terkait kasus korupsi APBD di Samarinda yang diduga ikut melibatkan Nurdin.