Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Merpati Mulai Ricuh di Bali

Kompas.com - 12/02/2011, 04:24 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Sebagian dari 138 penumpang Merpati Airlines dari Papua yang "menyandera" pesawat yang mereka tumpangi saat transit di Bandara Ngurah Rai, Bali, kembali ricuh karena tidak ada kepastian mengenai kelanjutan penerbangan ke Surabaya.

Mereka diterbangkan dari Papua sejak Jumat (11/2/2011) pukul 10.30 WIT dan baru mendarat di Bandara Ngurah Rai di Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (12/2/2011 pukul 02.00 Wita.

Kericuhan terjadi setelah sebagian penumpang sempat turun dari pesawat karena tidak ada kepastian lagi untuk kelanjutan penerbangan ke Surabaya.

Menurut Frans Ittar, penumpang yang dihubungi melalui telepon dari Denpasar, sekitar pukul 04.00, dilakukan perundingan dengan Rusdi, Deputi Manajer Merpati Nusantara Airlines (MNA) setempat.

Rusdi semula menjanjikan penerbangan ke Surabaya pukul 07.00 Wita. Dengan janji itu, sebagian penumpang, terutama anak-anak dan ibu-ibu, bersedia turun dari pesawat untuk diantar ke tempat istirahat sementara di hotel.

Namun, para penumpang itu kemudian kembali naik ke pesawat karena tidak yakin dengan janji untuk terbang pagi. Hal itu mengingat belum ada kepastian soal rencana jadwal terbang ke Surabaya.

"Kami mau ditipu lagi. Ternyata belum ada kepastian jadwal terbang ke Surabaya sehingga penumpang, yang sempat turun, kembali naik ke pesawat," kata Frans Ittar.

Hal itu juga dibenarkan oleh Hasni dan Eva, penumpang lainnya. "Sebagian dari kami, yang sempat turun, sudah kembali naik ke pesawat, walaupun kru pesawat sudah turun semua," ucap Ny Hasni.

Menurut Ny Eva, penumpang sudah sangat lelah dan capek setelah berulang kali mengalami penundaan terbang sejak transit di Makassar, Jumat sekitar pukul 12.00 waktu setempat.

"Akhirnya kami baru terbang dari Makassar malam hari. Padahal sesuai jadwal, seharusnya tiba di Surabaya sekitar pukul 18.00 WIB. Kami mengira sudah mendarat di Surabaya, ternyata transit di Bali," ucapnya dengan suara kesal.

Sementara itu, Rusdi yang beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya belum juga memberikan respons. Tidak ada penjelasan soal mengapa penerbangan Papua-Surabaya ini berlarut-larut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com