Barang Penumpang Masih Tertahan di Kapal

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar barang penumpang Kapal Motor Penumpang Silvia yang terbakar di dekat Pulau Damar, Selasa (8/2/2011), pukul 03.30, masih tertahan di dalam kapal. Para penumpang mengharapkan agar barang mereka tetap selamat.

Seperti yang dialami Nur (25), tiga tas berisi pakaian dan uang Rp 700.000 miliknya masih tertinggal di dalam kapal. Begitu juga dengan telepon selulernya masih tertinggal sehingga dia tak bisa menghubungi sanak saudaranya.

Saat kejadian, ibu tiga anak ini panik karena harus menyelamatkan dua orang putrinya yang masih kecil. Sementara anaknya yang laki-laki dan seorang ponakannya dibawa suaminya Herman (35) untuk menyelamatkan diri. Karena panik akhirnya Nur terpisah dari suaminya Herman.

Nur sempat bingung karena asap di kapal yang ditumpanginya mengepul cukup tinggi. Beruntung awak kapal mengarahkan para penumpang untuk mendahulukan kaum ibu dan anak-anak. Setengah jam menunggu di dek kapal, Nur dan kedua anaknya langsung dievakuasi ke kapal karet. "Takut juga menghadapi situasi seperti ini karena ini pengalaman saya pertama kali naik kapal," katanya.

Rencananya, Nur bersama suami dan anaknya akan ke Bangka untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit. Tujuannya bekerja di perkebunan itu tak lain untuk memperbaiki nasib karena selama ini dia dan suaminya hanya bekerja sebagai buruh tani di Jonggol, Bekasi, Jawa Barat.

Humas PT Bukit Merapin Nusantara Aminudin mengatakan, selaku pemilik kapal pihaknya menjamin seluruh barang milik penumpang aman di dalam kapal. Saat ini, lanjutnya, kapal sedang diupayakan ditarik ke Dermaga 106 dengan kapal tug boat.