JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Jemaah Ahmadiyah Indonesia Zafrullah Ahmad Pontoh membantah adanya informasi yang menyatakan bahwa insiden penyerangan di Cikeusik, Pandeglang, Banten, dipicu oleh kedatangan jemaah mereka dari luar daerah.
Zafrullah menegaskan, informasi akan adanya penyerangan itu sudah terdengar sejak beberapa hari sebelum kejadian pada Minggu (6/2/2011) siang tadi. "Yang terjadi itu penyerangan. Ahmadiyah diserang lalu membela diri. Mereka yang di Cikeusik sudah mendapatkan informasi beberapa hari sebelumnya," kata Zafrullah kepada Kompas.com, Minggu petang.
Karena adanya informasi penyerangan itu, ujar Zafrullah, sejumlah anggota jemaah Ahmadiyah dari Banten dan Jakarta berinisiatif datang ke Cikeusik. Kedatangan mereka untuk bersilarutahim dan membantu jemaah di Cikeusik.
"Kalau mereka (massa) datang baik-baik, kan bisa dihindari hal semacam ini. Namun, mereka datang membawa senjata dan langsung menyerang," kata Zafrullah.
Pemimpin Ahmadiyah di Cikeusik, Parman, diamankan petugas Kepolisian Sektor Cikeusik sebelum insiden tersebut berlangsung. Sementara itu, tiga korban tewas dalam penyerangan itu kini dibawa ke Rumah Sakit Malimping, Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.