Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Lahar Dingin Bunuh Penambang Pasir

Kompas.com - 04/02/2011, 20:14 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Banjir lahar dingin Merapi menewaskan satu orang yang diduga sebagai penambang pasir. Korban ditemukan di Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, DIY, Jumat (4/2/2011) sore.

Seorang tokoh masyarakat Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Suharno, mengatakan, korban yang belum diketahui identitasnya itu diketahui hanyut dari Sungai Bebeng di atas wilayah Srumbung, kemudian masuk ke Sungai Krasak.

Mantan Kades Kaliurang itu telah melihat korban di RS Sardjito Yogyakarta, dan memastikan korban bukan warga Kaliurang.

"Kemungkinan korban adalah penambang pasir di Sungai Bebeng yang tidak sempat menyelamatkan diri karena banjir lahar dingin datang tiba-tiba, dan di sungai saat itu tidak hujan," katanya.

Ia menyebutkan ciri mayat laki-laki tersebut berusia sekitar 35 tahun, tinggi 165 sentimeter, kulit kuning, dan rambut ikal.

Banjir lahar dingin di Sungai Putih kembali meluap ke jalan raya Magelang-Yogyakarta di Dusun Gempol, Desa Jumoyo, dan Dusun Prebutan, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, sehingga jalur itu ditutup untuk semua jenis kendaraan.

Luapan lahar dingin di Prebutan terjadi di lokasi pertemuan Sungai Putih dan Sungai Druju. Luapan ini terjadi karena Sungai Putih dari Gempol menerjang lurus ke Sungai Druju, dan meluap ke jalan raya.

Material lahar dingin berupa pasir dan batu menimbun badan jalan raya di Prebutan sepanjang sekitar 20 meter setinggi satu meter. Banjir di daerah itu menerjang sebuah toko aksesori yang merangkap rumah yang ada di tepi jalan.

Pasir masuk ke toko dan merendam dagangan berbagai macam aksesori hingga setinggi sekitar 30 sentimeter. Luapan di Gempol terjadi di lokasi yang selama ini dilewati material ketika Sungai Putih banjir lahar dingin. Di lokasi ini material menimbun jalan setinggi satu meter sepanjang sekitar 50 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com