Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panja Mafia Hukum Bikin Runyam

Kompas.com - 27/01/2011, 16:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki menilai, Panja Pemberantasan Mafia Hukum dan Perpajakan yang dibentuk Komisi III DPR justru akan memperunyam masalah. Panja tersebut hanya akan menghambat KPK dalam memeriksaan kasus dugaan mafia pajak dan peradilan yang menyeret Gayus HP Tambunan.

"Pansus panja DPR itu hanya menghambat prosedur saja," katanya usai deklarasi Gerakan Rakyat Anti Mafia Hukum (Geram Hukum) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (27/1/2011).

Menurut Teten, sebaiknya KPK tidak diganggu dengan upaya panja tersebut. Dia berharap KPK dapat terus melaju membongkar dugaan mafia perpajakan. "Karena, kasusnya hanya akan jadi bola liar di DPR," kata Teten.

Sebagai salah satu orang yang mendeklarasikan Geram Hukum, Teten mengatakan,  pihaknya akan mendukung KPK, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, LPSKA, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan pengadilan tipikor. Geram Hukum menekan pemerintah termasuk kepolisian dan kejaksaan untuk memberantas mafia hukum.

"Kita akan coba bagaimana tekanan terhadap pemberantasan mafia hukum menjadi kemarahan masyarakat," katanya.

Penanda tangan deklarasi Geram Hukum lainnya, pengacara senior Todung Mulya Lubis mengatakan hal senada tentang Panja Mafia Hukum dan Perpajakan Komisi III. Geram, kata Todung, akan menjadi gerakan sipil yang mengawal kinerja panja tersebut.

"Kita agak kesal ada panja mafia hukum, ada rencana pansus, ada rencana hak angket. Kalau DPR buat panja mafia hukum, kita mungkin buat antimafia hukum versi kita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com