Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkar, Pengiriman Sabu Rp 560 Juta

Kompas.com - 27/01/2011, 04:16 WIB

Cilacap, Kompas - Pengiriman paket sabu dengan berat 280 gram senilai Rp 560 juta ke Lembaga Pemasyarakatan Besi, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, digagalkan Tim Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban LP Nusakambangan. Seorang petugas LP Besi diduga terlibat dalam pengiriman paket tersebut.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jateng, Mayun Mataram, mengatakan, kasus itu terbongkar setelah seorang petugas LP Besi mengklaim satu kotak paket tak beralamat jelas itu sebagai miliknya dari Tim Satgas Kamtib LP Nusakambangan di Pelabuhan Wijayapura, Cilacap. Kotak paket itu dikirim sebuah jasa antartravel pada Jumat lalu.

”Karena petugas itu memaksa, Tim Satgas Kamtib curiga dan membongkar paket itu. Ternyata di dalamnya ada paket sabu,” kata Mayun di Pelabuhan Wijayapura sebelum menyeberang ke Pulau Nusakambangan, Rabu (26/1).

Namun, Mayun belum bersedia menyebutkan nama petugas. Petugas itu masih diperiksa oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) didampingi Kepala LP Besi Dasep Suryana.

Paket berisi sabu itu diterima Komandan Regu Siang Tim Satgas LP Nusakambangan, Tunggul Wirawan, di Pelabuhan Wijayapura. Menurut Tunggul, pada paket hanya tertera nama pengirim Leo dengan alamat Jakarta. Penerima paket hanya tertulis nama Edi dengan alamat Nusakambangan, Cilacap. ”Di alamat pengirim tertera nomor telepon. Tetapi, saat saya hubungi beberapa kali, nomor itu tak aktif,” kata Tunggul.

Malam hari, datang seorang petugas LP Besi yang mengklaim paket itu miliknya. Karena petugas LP itu memaksa, Tunggul menjadi curiga. Dia dan rekan, Heryadi, membuka paket itu. Di dalamnya ditemukan dua bungkus wafer, 13 bungkus mi instan, tiga bungkus bubuk minuman energi, dan satu untai kemasan kecil bubuk minuman energi yang digulung dan diplakban.

Setelah plakban dibuka, ditemukan satu bungkus bubuk putih. Temuan itu dilaporkan ke kepolisian setempat dan BNN.

Periksa urin

Karena curiga ada petugas lain yang terlibat, Mayun mengatakan, akan memeriksa urin 60 petugas dan 229 napi di LP Besi. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan pada petugas atau napi yang urinnya mengandung zat narkoba.

Koordinator seluruh LP Nusakambangan, Mirza Zulkarnain, mengatakan, seluruh barang maupun makanan yang masuk ke LP Nusakambangan harus melalui pemeriksaan berlapis di Pelabuhan Wijayapura hingga di LP.

Pihak LP sudah meminta ke pemerintah pusat agar disediakan anjing pelacak di Pelabuhan Wijayapura, serta alat pengacau sinyal telepon seluler sehingga bisa mencegah komunikasi lewat telepon seluler di Nusakambangan. ”Sejauh ini, permintaan belum dipenuhi. Karena itu, kami berusaha meningkatkan keamanan di tingkat personel,” katanya. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com