Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD Belum Cair, PSPS Mengirit

Kompas.com - 15/01/2011, 23:15 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Manajemen PSPS Pekanbaru mengeluarkan sinyalemen untuk mengencangkan ikat pinggang dalam mengarungi kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2010-11, menyusul krisis keuangan yang membelit klub itu.

Pasalnya, klub berjuluk "Asykar Bertuah" itu kehabisan uang dalam dua bulan terakhir dan harus menunggu hingga 15 Januari 2010 untuk mencairkan dana APBD Kota Pekanbaru tahun 2011 sebesar Rp 12,5 miliar untuk mendanai tim itu.

"Mulai sekarang, klub memang mulai berhemat dengan terbatasnya dana yang ada. Sebab, kompetisi Liga Super masih panjang," kata Manajer PSPS, Dastrayani Bibra, melalui sambungan telepon dari Pekanbaru, Sabtu (15/1/2011).

Langkah penghematan itu, antara lain, dengan membatasi jumlah pemain yang dibawa ketika melakukan laga tandang yang dilakoni pasukan "Asykar Bertuah" sebagai bentuk efisiensi biaya dalam transportasi dan akomodasi. Seperti melakoni dua partai tandang ke Pulau Cendrawasih, menantang Persipura Jayapura pada Senin (17/1/2011) dan melawan Persiwa Wamena yang dijadwalkan berlangsung Rabu (19/1/2011), mereka hanya membawa 18 pemain.

"Total rombongan yang berangkat ke Papua berjumlah 25 orang, tetapi 18 orang di antaranya merupakan pemain. Tidak semua pemain kita bawa. Mereka yang ikut hanya starter tim dan tujuh pemain cadangan," jelasnya.

Pada pertengahan November 2010, isu krisis keuangan merebak hingga sampai ke telinga pemain yang berujung pada ditundanya pembayaran gaji serta kontrak para pemain dan pelatih klub sepak bola itu. Kondisi itu terjadi karena alokasi dana APBD Kota Pekanbaru 2010 sebesar Rp 2,5 miliar telah habis dibelanjakan untuk membeli pemain dan menggaji mereka, sedangkan suntikan dana dari sumber yang sama harus menunggu pertengahan Januari 2011.

Masalah finansial itu sempat dikhawatirkan mengganggu penampilan tim secara keseluruhan, seperti konsentrasi pemain bakal terpecah karena masalah nafkah keluarga ditinggalkan. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com