Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Risiko Punya Video Mesum...

Kompas.com - 10/01/2011, 10:25 WIB

LAMONGAN, KOMPAS.com — Ahmad Ari Teguh Fianto (24) mengancam pacarnya, Rosa (bukan nama sebenarnya), siswi SMA di Lamongan, Jawa Timur, yang menolaknya berhubungan seks dengan menyebarkan rekaman video mesum yang pernah mereka lakukan.

Kisah ini berawal saat Rosa menjalin kasih dengan Ari selama ia kos di Lamongan untuk sekolah. Hubungan keduanya sudah terlalu jauh hingga mereka pernah melakukan hubungan badan. "Sekitar 10 kali saya melakukan hubungan dengan Puput,'' ungkap Ari dalam sebuah kesempatan.

Hubungan itu selalu dilakukan di rumah Ari. Mengapa Rosa selalu memenuhi keinginan Ari berbuat layaknya suami istri? Rupanya Ari pernah merekam adegan mereka ketika berhubungan intim. Rekaman itu akhirnya menjadi senjata bagi Ari untuk mengancam Rosa agar selalu menuruti kemauannya.

"Kalau kamu tidak mau datang ke rumah, taksebarkan gambarmu dengan aku lewat internet maupun teman-teman sekolahmu," ancam Ari melalui pesan pendek (SMS), seperti  tertulis di ponsel yang disita polisi.

Sejumlah SMS ancaman senada beberapa kali dikirim Ari ke ponsel Rosa jika ingin bertemu. Rosa yang tak tahan kemudian minta  berpisah dengan Ari pada Kamis (6/1/2011) sekitar pukul 17.00. Perang mulut pun terjadi dan Rosa disandera di rumah Ari.

Ari lantas mengirim SMS ke ponsel ayah Rosa, Agus Supriyanto, yang isinya bernada ancaman akan membunuh anaknya dan akan menyebarkan gambar adegan mesumnya bersama Rosa melalui internet.

Agus bersama paman Rosa kemudian mencari Rosa ke rumah Ari. Namun, Ari mengaku tak menyembunyikan Rosa. Agus pun menggeledah rumah Ari. Akhirnya ditemukan Rosa disembunyikan di plafon kamar Ari. Rosa kemudian diboyong pulang ke Babat oleh orangtuanya.

Minggu (9/1/2011) sekitar pukul 10.00, kedua orangtua Rosa bersama Rosa dan pamannya melapor ke Markas Polres Lamongan. Mereka diterima di Unit II Reserse Kriminal. Tak sepatah kata pun meluncur dari mulut Rosa. Dia hanya bisa menunduk, berbaring di paha ibunya saat ibunya memberikan keterangan kepada penyidik hingga selesai.

Bersamaan dengan itu, Ari dijemput dua petugas Unit III di rumahnya di Kinameng, Lamongan. Dengan cara polisi, akhirnya Ari mengakui semua perbuatannya, termasuk ancaman yang ditujukan kepada Rosa dan kedua orangtuanya. Polisi kemudian membuat surat rujukan agar Rosa divisum di RSUD dr Soegiri. Dengan mata ditutupi sapu tangan, Rosa keluar ruangan dalam kondisi lemas, dipapah ibunya menuju mobil Xenia merah.

Agus mengaku terpaksa melapor ke polisi lantaran keluarganya diancam terus oleh Ari. "Katanya mau menghabisi keluarga kami kalau anak saya tidak kembali lagi," ujar Agus singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com