Oleh INGKI RINALDI
Berbagai acara, seperti bursa buku dan makanan, diikuti pedagang, musabaqah marawis, nonton
Penganut Sikh, Buddha, Baha’i, Sunda Wiwitan, Hindu, Katolik, Kristen, dan Konghucu berdoa bersama saudara-saudara Muslim mereka.
Refleksi atas kebebasan beragama kemudian diadakan dalam haul dengan tema ”Menapak Jejak Guru Bangsa”. Keprihatinan seputar kekerasan atas nama agama selama setahun terakhir menjadi topik bahasan utama.
Ratusan orang dengan membawa keluarga masing-masing mulai berdatangan ke pesantren itu. Mereka datang dari berbagai tempat, antara lain Jawa
Mereka berbaur tanpa batas. Berbincang akrab tanpa sekat suku atau agama walau baru bertemu dan berkenalan di sana.
Orang-orang lalu fokus pada sosok Gus Dur. Persis pada tanggal 31 Desember tahun lalu, Gus Dur dikebumikan di pemakaman Tebuireng, Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Dalam pemakaman dengan upacara militer setahun lalu itu, ribuan santri ikut berbaur bersama ribuan orang dari berbagai pemeluk agama, bangsa, dan golongan politik berbeda.