SLEMAN, KOMPAS.com - Sebanyak 86 kepala keluarga korban bencana Gunung Merapi dari dusun Bakalan, Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Senin mulai menempati shelter atau hunian sementara di Dusun Kuwang, Desa Argomulyo, Cangkringan.
"Karena saat ini shelter yang dibangun TNI AD itu baru tersedia 50 unit. Satu shelter terpaksa ditempati tiga kepala keluarga (KK)," kata Camat Cangkringan Samsul Bakri, Senin (27/12/2010).
Menurut dia, hal itu terpaksa dilakukan agar seluruh warga pengungsi dari Dusun Bakalan tidak terpisah-pisah.
"Untuk sementara tidak masalah sampai menunggu shelter lainnya selesai, karena kalau terpisah-pisah jadi repot," katanya.
Salah satu warga yang menempati shelter Ismi Wardoyo mengatakan setiap satu unit hunian sementara ini ditempati tiga kepala keluarga.
Namun, karena keluarga yang digabung masih anaknya sendiri, maka tidak ada masalah.
"Saya tiga KK yang tinggal, tetapi yang dua KK adalah anak saya yang sudah berkeluarga," katanya.
Setelah selama satu bulan berada di pengungsian, warga kini memiliki rumah, meski sangat sederhana.
Setelah masing-masing keluarga menempati shelter, mereka kemudian keluar, dan saling kunjung ke tempat tetangga, serta berbagi pengalaman di pengungsian yang terpisah.
Kini mereka menapaki hidup baru di hunian sementara sambil menunggu kepastian relokasi, atau tetap berada di kampung halamannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.