Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jember Pertahankan Batik

Kompas.com - 27/12/2010, 16:44 WIB

Oleh Zumrotun Solicha

Kain batik kini menjadi tren di sejumlah kalangan anak muda, bahkan sebagian warga mulai terbiasa menggunakan kain batik dalam berbagai acara.

"Demam" batik tersebut setelah pengakuan dunia melalui UNESCO yang menetapkan bahwa batik sebagai warisan budaya tak-benda manusia dari Indonesia ("the world cultural heritage of humanity from Indonesia").

Batik telah dibuat bangsa Indonesia sejak berabad-abad lalu. Mereka menulis dan melukis batik pada daun lontar, dengan motif atau pola batik yang didominasi bentuk binatang dan tanaman.

Budaya Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal nan khas.

Jenis dan corak batik tradisional amat banyak, namun corak dan variasi batik masing-masing daerah, memiliki kekhasan sesuai filosofi dan budaya setempat.

"Selama ini batik yang terkenal adalah batik dari Solo, Pekalongan, dan batik Madura," ucap Mawardi, salah seorang perajin batik asal Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Padahal, lanjutnya, setiap daerah memiliki kain batik dengan motif tertentu seperti batik Jember yang dikenal dengan motif daun tembakaunya.

Selama beberapa tahun terakhir ini, Mawardi bersama sejumlah perajin batik di Kecamatan Sumberjambe mencoba mempertahankan motif daun tembakau khas Jember.

"Jember dikenal sebagai kota tembakau, sehingga tidak heran para perajin batik di kabupaten ini berusaha mempertahankan motif tembakau sebagai motif batik khas Jember," tuturnya sambil menunjukkan berbagai ragam variasi motif tembakau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com