Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jember Pertahankan Batik

Kompas.com - 27/12/2010, 16:44 WIB

Perajin batik asal Desa Sumberpakem itu mencoba membuat berbagai motif batik sesuai dengan pesanan konsumen. Namun apa pun motif batik yang dibuatnya, ia tidak pernah lupa untuk memadukannya dengan motif daun termbakau yang dikreasikan dengan unik.

Harga batik Jember juga terjangkau, batik cap dengan bahan kain katun dijual sebesar Rp75 ribu per potong, batik tulis yang menggunakan bahan kain katun dijual dengan Rp85 ribu hingga Rp150 ribu per potong.

Untuk batik dari bahan kain sutera dijual dengan harga Rp300 ribu per potong, apabila menggunakan batik cap harganya sekitar Rp125 ribu per potong.

"Harga batik Jember lebih murah dibandingkan dengan sejumlah harga kain batik di beberapa daerah, namun kualitasnya tidak kalah dengan batik dari Solo dan Yogyakarta," ucap Mawardi yang menyukai batik sejak kecil.

Batik bermotif tembakau atau dikenal dengan "Labako" khas Kecamatan Sumberjambe tersebut mulai diminati oleh warga di berbagai kabupaten, bahkan sebagian wisatawan mancanegara (wisman).

Kabag Humas Pemkab Jember, Agus Slameto mengatakan, beberapa perajin batik di Kecamatan Sumberjambe mulai "kebanjiran" pesanan dari berbagai daerah seperti Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Malang, Surabaya. "Batik Sumberjambe khas, sehingga banyak warga luar kabupaten yang tertarik untuk membeli," kata Agus.

Untuk mempromosikan kain batik Jember, lanjut dia, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Jember menggunakan kain batik bermotif tembakau dalam acara resmi di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.

"Saya berharap batik Sumberjambe bisa dikenal oleh masyarakat luas, bahkan dunia internasional karena batik Jember tidak kalah dengan batik-batik dari berbagai daerah lainnya," paparnya.

Turun Temurun

Untuk menjaga warisan budaya batik tetap terpelihara, para pembatik di Kecamatan Sumberjambe mewariskan budayanya secara turun temurun kepada anak cucunya, bahkan beberapa motif dapat dikenali berasal dari keluarga tertentu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com