Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Batin Warga Lereng Merapi

Kompas.com - 27/12/2010, 08:29 WIB

Erupsi merupakan saat-saat Keraton Merapi berpesta atau penghuni Merapi berkunjung ke keraton Laut Selatan. Penduduk juga percaya, Merapi akan meletus besar setiap tahun Jawa Wawu karena Eyang Merapi sedang merenovasi keraton dan berkunjung besar-besaran ke Nyai Roro Kidul.

Menurut sistem kepercayaan ini, kerusakan lahan pertanian akibat erupsi berarti tanaman sedang dipinjam penguasa Merapi, dan nantinya dikembalikan berlipat ganda.

Lucas menjelaskan, sistem kepercayaan ini cara penduduk beradaptasi dan menempatkan dirinya sebagai bagian ekosistem alam. Pada pemikiran ini, manusia bukan untuk menguasai alam, tetapi menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui semua kearifan ekologi.

Meskipun tampaknya terbalut mistisisme, sistem kepercayaan ini logis. Kepercayaan penduduk bahwa Merapi akan meletus besar tiap Tahun Jawa Wawu, atau setiap sekitar delapan tahun sekali, misalnya, sesuai data sejarah. Merapi meletus besar tiap 7,5 tahun sekali.

Pantangan penduduk untuk tidak menggunakan tanah berpasir dan mengandung banyak materi vulkanik—karena dihuni makhluk halus jahat—pun cukup logis karena tanah jenis ini kurang subur untuk pertanian.

Di bagian penutup diungkapkan, sistem kepercayaan penduduk yang mengutamakan keselarasan sering kali tak sejalan dengan pemerintah yang ingin menekan jumlah korban dan kerugian akibat erupsi Merapi. Pemerintah sebaiknya tidak mengejar target transmigrasi maupun relokasi karena sebagian besar penduduk Merapi akan memilih kembali ke desa.

Pemerintah sebaiknya melibatkan penduduk Merapi mengatasi bencana Merapi serta program-program pemerintah. Pemerintah perlu mengambil peran sebagai pembimbing dan pemberi dana untuk memajukan kehidupan penduduk lereng Merapi. (IRENE SARWINDANINGRUM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com