Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Korban Laporkan KDRT

Kompas.com - 23/12/2010, 04:32 WIB

Mata Herlina (27) terlihat merah saat menjawab pertanyaan penyidik di Kepolisian Daerah Jambi, Rabu (22/12). Siang itu, di atas sebuah kursi keras, ia terus bercerita sambil mengenang peristiwa pahit yang dialami beberapa waktu lalu. Seluruh rangkaian kisah itu pun menyeruak kembali dalam ingatannya.

”Saya harus laporkan peristiwa ini agar secepatnya diproses polisi,” ujar Herlina sambil menahan tangisnya. Meski matanya merah, Herlina tampak cukup tegar.

Pada Rabu kemarin, Herlina menjalani proses pelaporan di Polda Jambi. Ia menemui petugas konsultasi keluarga mengenai kemungkinan keluarganya dapat utuh kembali. Setelah itu, ia dimintai sejumlah keterangan oleh penyidik Polda.

Herlina mengaku mengalami beberapa peristiwa kekerasan terhadap dirinya oleh sang suami, Robby Dahliansah. Robby adalah seorang pejabat daerah. Ia anggota DPRD Tanjung Jabung Timur dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Peristiwa kekerasan yang dialami, lanjut Herlina, sangat menyakitkan jiwa dan raga. Apalagi, sang suami lalu menuntut cerai dirinya ke pengadilan. Ia pun tidak tahan lagi untuk me- nanggung semua beban hidup yang dialami. Atas saran seorang teman, Herlina pun melaporkan tindakan Robby ke polisi. Ia ditemani oleh adiknya, Firman, dan Darma, istri Firman.

Menurut cerita Firman dan Darma, Herlina kerap diperlakukan tidak wajar oleh sang suami di depan mata mereka. Tindakan kejam itu mereka ketahui pertama kali saat berkunjung ke tempat tinggal pasangan suami istri ini yang menempati rumah orangtuanya di Kebun Handil, Kota Jambi, dua bulan lalu. ”Saat itu kami melihat Kakak menangis, dengan wajah dan tangan yang terlihat babak belur,” ujar Darma.

Setelah peristiwa itu, menurut Darma, Herlina mengamankan diri ke rumah orangtuanya sendiri di kawasan Tanjung Lumut, Kota Jambi. Setelah itu, Herlina tidak pernah dapat menemui kedua putranya, Noval dan Sami.

Herlina sempat melakukan tes visum ke Rumah Sakit Detasemen Kesehatan Tentara (DKT) Jambi. Berdasarkan hasil visum tersebut, Herlina kemudian melapor ke Polda. Namun, laporan itu ditarik karena ada komitmen dari Robby untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Minta diproses

Sekitar dua pekan lalu, Herlina bersama Darma dan Firman kembali ke rumah Robby untuk menemui Noval dan Sami. Kedatangan Herlina justru mengundang emosi Robby. Di dalam rumah keduanya bertengkar dan Robby kembali memukuli Herlina dan mengempas tubuhnya ke dinding.

Setelah mengetahui sejumlah peristiwa kekerasan yang dialami Herlina, akhirnya Darma dan Firman sepakat mengantar kakak mereka melapor ke polisi. Mereka mendesak agar polisi segera menindak Robby. ”Kami ingin kasus ini diproses secara hukum agar dia (Robby) jera atas perbuatannya,” ujar Darma.

Pada hari yang sama, Emilia (30), perempuan yang juga menjadi korban kekerasan, melapor ke Polda. Dia mengaku mendapat kekerasan dari suaminya, Lim Kuancai (30), warga Lorong Bintang, Simpang Kawat. Kejadiannya berlangsung pada Rabu dini hari. Saat itu Emilia menanyakan nama seseorang yang menelepon Lim. Kemudian terjadi perdebatan di antara keduanya. Tiba-tiba Lim melempar gelas ke arah tubuhnya. Gelas itu pecah di kaki Emilia hingga menimbulkan luka.

Kasus kekerasan seperti itu sudah sering ditangani polda setempat melalui bagian pelayanan perempuan dan anak. ”Atas dua pengaduan ini, mereka akan diproses hukum,” kata Kepala Divisi Humas Polda Jambi AKBP Alamsyah. (ITA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com