Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katanya Penyaluran Ternak Pengganti Siap

Kompas.com - 20/12/2010, 22:30 WIB

KLATEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Klaten mengatakan kesiapannya menyalurkan ternak hidup sebagai pengganti ternak yang mati akibat erupsi Merapi secara bertahap dan direncanakan dalam satu minggu ini semua ganti rugi tersebut sudah tersalurkan.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Klaten, Sri Muryani, di Klaten, Senin (20/12/2010) mengatakan, untuk tahap pertama ada 150 ekor sapi yang akan disalurkan bagi warga yang tinggal di Desa Balerante Kecamatan Kemalang.

Meskipun dilakukan secara bertahap, namun pihaknya yakin dalam minggu ini semua ternak hidup untuk mengganti ternak mati akibat erupsi Merapi sudah bisa tersalurkan semua.

Tahap awal memang diperuntukan bagi warga yang tinggal di Desa Balerante sebagai pihak yang paling banyak korbannya, katanya, yakni korbannya ada sebanyak 330 ternak dari total 389 ternak yang akan diganti secara keseluruhan di Kabupaten Klaten.

"Sisanya sekitar 50 ekor bagi mereka yang di luar Balerante," katanya.

Akan tetapi, dalam perjalanannya proses menuju penyerahan tersebut, ternyata ditemukan beberapa kesalahan-kesalahan dalam prose input data penerima, yakni lebih dari setengah jumlah calon penerima ganti ternak mati di Desa Balerante Kecamatan Kemalang mengalami kesalahan dalam pencatatan nama.

Terkait hal tersebut, menurut Sri Muryani mengatakan bahwa kebanyakan warga menyertakan nama yang tidak sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ketika proses pendataan.

"Melainkan menggunakan nama panggilan atau nama tua. Sehingga ketika dilakukan proses verifikasi untuk membuat rekening bank, ternyata antara nama yang diserahkan dengan nama yang ada di KTP berbeda," katanya.

Pihaknya hanya menggunakan nama yang sesuai KTP, bukan nama panggilan atau nama tua. Pihak bank juga demikian, sehingga pihaknya telah meminta pemerintah desa untuk membuatkan surat pernyataan kalau antara nama yang terdata dengan nama yang ada di KTP adalah sama.

Kades I Desa Balerante, Jainu juga mengatakan hal yang sama terkait masalah kesalahan pencatatan nama yang tidak sesuai dengan nama yang tercantum di KTP tersebut.

Menurutnya, hampir 75 persen warganya salah memasukkan nama dalam daftar penerima ganti rugi ternak.

Mereka rata-rata tidak menuliskan nama yang tertera dalam KTP, melainkan nama panggilan atau nama tua.

Pada saat pendataan, banyak warga yang mendaftarkan nama warga lainnya dan hanya menuliskan nama panggilannya saja, sehingga pada saat pembuatan rekening tidak diperbolehkan pihak bank tanpa surat keterangan dari desa yang menyatakan bahwa nama tersebut adalah sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com