Hingga kini persoalan itu belum sepenuhnya bisa diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia ataupun Malaysia.
Menghadapi pelanggaran batas wilayah Indonesia, Wapres seusai mendengar paparan Komandan Gugus Tempur Laut Armada Timur Laksamana Pertama Widodo hanya meminta TNI yang bertugas untuk tetap tenang dan jernih berpikir sebelum mengambil keputusan. Namun, mereka harus tetap tegas dan menjaga wibawa.
Dalam kunjungan sekitar empat jam itu, Wapres memang tak terlalu muluk menjanjikan percepatan pembangunan di kawasan itu. ”Pemerintah dan kita memiliki tekad memajukan kawasan ini. Namun, tentu tak semalam perubahannya. Butuh waktu bertahap,” kata Wapres, yang mengaku tersentuh dengan warga Sebatik. Ia sempat berdialog dengan pelajar dan warga Pulau Sebatik di Pondok Pesantren Mutiara Bangsa, Kecamatan Sebatik.
”Saya yakin cita-cita pendiri bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur pasti terpatri dalam hati warga,” tutur Wapres lagi.
Namun, ia menyadari paradigma pembangunan di pulau terluar itu bukan lagi mengutamakan keamanan, melainkan kesejahteraan penduduk sebagai benteng kekuatan yang muncul dengan sendirinya. Pekerjaan rumah Pemerintah Indonesia memang masih banyak. Namun, harapan warga Sebatik akan kesejahteraan jangan dianggap angin lalu.