Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bom Dahsyat Berlalu...

Kompas.com - 14/12/2010, 08:12 WIB

Menurut Achmad, sejak penangkapan Abu Tholut, ia hanya mendapatkan informasi dari keluarga. ”Keluarga menyampaikan, Abu Tholut ditangkap pagi hari saat ia sedang mandi. Lalu, terdengar tembakan,” katanya.

Menurut Achmad, kemungkinan besar, Abu Tholut akan didampingi penasihat hukum yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Abu Tholut.

Berbahaya Pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai, Abu Tholut tercatat sebagai residivis kasus terorisme. Abu Tholut mempunyai kemampuan strategi pelatihan kemiliteran dan penggalangan pasukan. ”Ia menggalang teman-teman yang baru maupun teman lama yang selama ini terpisah,” katanya.

Oleh karena itu, Wawan menilai, dalam kategori kemampuan penggalangan, Abu Tholut termasuk tokoh yang berbahaya. ”Abu Tholut juga pernah latihan militer di Afganistan,” tuturnya.

Wawan menduga, Abu Tholut sebenarnya tetap memiliki target tertentu dalam merancang aksi. Misalnya, Presiden Amerika Serikat Barack H Obama waktu berkunjung ke Indonesia.

”Namun, situasi berubah. Informasi kedatangan Obama berubah-ubah. Ketika datang pun, Obama hanya sebentar. Di sisi lain, kelompok Sumatera Utara sudah terbongkar,” kata Wawan.

Akan tetapi, dengan penangkapan Abu Tholut, tidak berarti aksi terorisme akan berakhir. Terorisme tetap menjadi ancaman nasional, regional, dan global.

Petrus Reinhard Golose dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan, penyebaran terorisme (spread of terrorisme) tanpa batas waktu dan yurisdiksi. Terorisme merupakan bencana yang dibuat manusia (man-made disaster).

Meskipun demikian, tidak semua negara mengalami ancaman terorisme ”seserius” Indonesia, misalnya Singapura dan Malaysia. Kedua negara tetangga itu dapat dikatakan jauh dari ancaman atau aksi terorisme, seperti ledakan bom, perampokan bersenjata, latihan militer, atau penyerangan bersenjata.

Belajar dari Malaysia Salah satu penyebab Malaysia jauh dari ancaman aksi terorisme adalah adanya produk hukum yang kuat. Undang-undang (UU) keamanan dalam negeri di Malaysia, yaitu Internal Security Act (ISA), mampu mempersempit peluang tumbuhnya ”benih” terorisme untuk berkembang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com