Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Utama? Seperti Perusahaan Saja

Kompas.com - 09/12/2010, 20:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPD asal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ratu Hemas, menanggapi dengan singkat usulan baru pemerintah dalam draf RUU Keistimewaan (RUUK) DIY terkait posisi Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam struktur pemerintahan Yogyakarta.

Dalam draf terbaru RUUK DIY yang telah diselesaikan Kementerian Dalam Negeri, Sultan ditempatkan sebagai gubernur utama dan Paku Alam sebagai wakil gubernur utama. "Gubernur utama, kok seolah-olah kayak mau bikin perusahaan. Ada direktur utama, ada direktur," kata Ratu, yang juga istri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Gedung DPD, Jakarta, Kamis (9/12/2010).

Secara terpisah, Wakil Ketua DPR asal Fraksi PDI Perjuangan, Pramono Anung, menilai, penempatan gubernur utama dan wakil gubernur utama akan memancing polemik baru dan membuang energi, apalagi format seperti ini belum pernah ada sebelumnya. "Sebenarnya belum pernah ada dan ini akan memancing polemik baru, dengan usulan gubernur utama, gubernur kedua. Menurut saya, ini bukan jalan yang jelas untuk menyelesaikan. Apa harus ada gubernur satu utama dan lain-lain?" ujar Pramono.

Sementara itu, Mendagri Gamawan Fauzi menjelaskan, Sultan dan Paku Alam akan diposisikan sebagai orang nomor satu dan dua di DIY. Namun, untuk menjalankan pemerintahan, gubernur DIY dipilih secara langsung.

Kewenangan Sultan dan Paku Alam sebagai gubernur utama dan wakil gubernur utama bersifat hak protokoler, kedudukan keuangan, memelihara nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat Yogyakarta, serta menentukan peraturan daerah istimewa (perdais).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Nasional
    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Nasional
    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

    Nasional
    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com