Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragis! Bayi 3 Tahun Ini Tewas Dianiaya

Kompas.com - 21/11/2010, 03:36 WIB

JAMBI, Kompas.com - Russel Wen Colter meregang nyawa, Kamis (18/11/2010) pagi. Anak tiga tahun ini diduga disandera dan dianiaya teman bisnis ibunya, Pousun, warga Galang, Medan. Di tubuh bocah ini terdapat luka lebam dan perutnya bengkak. Selain itu, di tangan korban juga terdapat luka bekas sundutan rokok.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, pukul 05.00 WIB, balita ini dibawa ke Rumah Sakit Asia Medika Jambi. Namun nyawa Russel tidak dapat tertolong lagi, karena sekitar satu jam setelah dirawat ia meninggal. Malang nasib Russel, ia harus menanggung siksa Pousun akibat Unriani (38) ibunya belum bisa melunasi utangnya sebesar Rp 100 juta kepada Pousun.

"Ia bilang anak saya akan diantarkan kembali kepada saya kalau utang sudah lunas. Saya bukannya tidak mau melunasi utang, saya perlu waktu untuk membayarnya," ujar sang ibu, Unriani, yang tercatat sebagai warga Kelurahan Jati Utomo, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Dikatakannya, sudah dua minggu ini anaknya tersebut dibawa oleh Pousun yang diketahui menumpang di sebuah rumah temannya yang bernama A Sin di sebuah gudang kayu di RT 24 Kelurahan Payo Selincah, Jambi Timur. Unriani mengatakan sudah beberapa bulan ini, ia dan anaknya tinggal di rumah Pousun di Medan karena sudah kenal dekat dengan Pousun.

Unriani tidak menyangka kalau Pousun akan tega menganiaya Russel. "Saya tidak tahu. Kalau saya tahu sebelumnya, tidak akan saya biarkan anak saya dibawanya," kata Unriani.

Sebelum meninggalkan anaknya kepada Pousun untuk menagih utang ke Makassar, Unriani pernah mendengar Pousun sedang stres dan berkeinginan untuk jalan-jalan ke Bali dan mengajak Russel. Namun Unriani harus menerima kenyataan putra keduanya tersebut ia temui di Jambi dalam keadaan yang menyedihkan karena dianiaya Pousun.

"Saya tidak habis pikir kenapa ia tega melakukan itu kepada anak saya," ujar Unriani dengan terisak.

Dikatakannya, setelah meninggalkan ia dan Russel, Pousun langsung pergi. Mendapat laporan terjadi penganiyaan tersebut, polisi langsung berangkat mencari tersangka yang berada di sebuah gudang kayu di RT 24 Payo Selincah, Jambi Timur.

Satuan Reserse kriminal yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Hendri Posma Lubis langsung mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi yang ada di gudang dan warga setempat. Polisi juga menemukan mobil Nissan Grand Livina warna hitam dengan plat nomor BK 212 RU yang sudah ditinggalkan Pousun. Di dalamnya ditemukan makanan, minuman, peralatan mandi, dan ikat pinggang yang diduga digunakan Pousun untuk menganiaya Russel.

Zainal Arifin, ketua RT 24 Kelurahan Payo Selincah ketika dikonfirmasi mengatakan, A Sin yang merupakan warganya tersebut sudah melaporkan keberadaan tamunya tersebut kepadanya. Namun A Sin tidak mengatakan berapa orang dan siapa nama tamunya tersebut.

"Pak RT ada tamu saya dari Medan akan sering keluar masuk sini dengan menaiki mobil," ucap Zainal, menirukan A Sin.

Menurut Zainal, rencananya hari itu ia akan menemui A Sin dan tamunya tersebut untuk dimintai tanda pengenalnya.

Sementara itu Usman, warga RT 24 mengatakan, sekitar pukul 04.00 WIB, mobil Nissan Grand Livina warna hitam keluar dari gudang kayu tersebut dan kembali lagi pukul 06.00. "Saya tidak tahu siapa saja yang ada di dalam mobil, karena kacanya ditutup," kata Usman.

Polisi telah membawa A Sin untuk dimintai keterangannya. Dari hasil pemeriksaan sementara, A Sin mengaku tidak mengetahui ke mana Pousun pergi karena setelah pergi dari rumah sakit, A Sin tidak langsung pulang bareng Pousun.

Kasat Reskrim Kepolisian Resor Kota Jambi Komisaris Polisi Henri Posma Lubis kepada wartawan mengatakan tidak ada motif penculikan dalam kasus ini. "Ini murni penganiayaan bukan penculikan," ujar Henri.

Menurutnya, hal tersebut didasarkan karena sebelumnya mereka berangkat bersama, sebelum Unriani pergi ke Makassar untuk menagih utang. "Dari hasil pemeriksaan dokter ada tanda-tanda kekerasan dan diduga dilakukan Pousun," kata Hendri.

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan sementara peristiwa ini didasari utang-piutang, dan pihaknya saat ini sedang mencari tersangka yang melarikan diri. "Kita sudah sebar anggota kita untuk mencari tersangka, diduga tersangka masih berada di sekitar sini," kata Henri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com