Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarno-Hatta "Digedor" Penyelundup Sabu

Kompas.com - 16/11/2010, 04:02 WIB

Menurut Sumirat, Gobinathan ditangkap di Denpasar, Bali, Senin (1/11) pukul 22.00, setelah pesawat Air Asia yang membawanya mendarat. Warga negara Malaysia ini lalu dibawa ke BNN, Jakarta, Selasa subuh.

Kepada petugas, Gobinathan mengaku hanya kurir yang dibayar 1.000 dollar AS. ”Tapi itu alasan klise buat pelaku seperti dia. Kami masih mengembangkan penyelidikan dengan peran dia,” ucap Sumirat.

Kemarin, 956,66 gram sabu yang dibawa Gobinathan dibakar dengan insinerator dalam suhu 1.200 derajat celsius. Pembakaran berlangsung selama 30 menit.

Warga Iran

Di tempat lain, Saman Hassanadeh Leili (23), warga negara Iran, ditangkap petugas bea dan cukai dengan 450 gram sabu. Sabu ditemukan petugas Tim Customs Tactical Unit Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Soekarno-Hatta di dalam rangka aluminium koper milik pelaku.

”Modus penyelundupan ini tergolong baru,” kata Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan KPPBC Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo di Kantor KPPBC Soekarno-Hatta, Senin.

Pelaku datang dari Dubai ke Jakarta menggunakan maskapai Emirates (EK-0358), Jumat sekitar pukul 23.00. Pelaku ditangkap di Terminal 2D Kedatangan.

Saat diperiksa, pelaku mengaku bahwa koper itu dititipkan seorang warga negara Iran berinisial CAH di Teheran, saat dirinya mendaftar kembali sebagai penumpang di bandara Dubai.

Tampaknya penyelundup sabu semakin berani memasukkan sabu melalui Bandara Soekarno-Hatta ataukah karena bandara itu dianggap ”aman”.(PIN/WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com